
Surabaya - Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan bulan puasa, Pemkot Surabaya memastikan ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga. Untuk menyiasati hal tersebut, Pemkot juga sengaja di import bahan pangan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiewiek Widayati mengatakan untuk saat ini memang penekanan harga gula masih jadi prioritas. Karenanya hampir 50 persen gula harus diimport.
“Upaya kita untuk memenuhi kebutuhan dari pada warga masyarakat adalah dengan melakukan operasi pasar sejak tanggal 23 dan sudah dilakukan sebanyak 26 kali,” ujarnya, Rabu (5/5/2020)
Sementara, untuk tetap membudidayakan UMKM, Disperindag memasok kebutuhan dari distributor langsung. Jadi UMKM tetap bisa memenuhi kebutuhan.
“Jadi UKM ada yang kita budayakan dalam pembuatan masker, APD, membuat abon, membuat kering tempe, membuat sambel pecel,” katanya
Selain mengawasi kebutuhan dan harga pangan, Disperindah juga memantau ritel takutnya jika ada yang menimbun. Jika ada beberapa bahan pangan yang harganya tinggi akan ditelusuri dengan sidak.
“Kalau misal ada ada yang menimbum kita kerjasama dengan satgas pangan. Jadi akan ditindak dengan satgas pangan,” pungkasnya. (ufi)