20 April 2025

Get In Touch

Fumio Kishida-Joe Biden Bertemu, Presiden AS Puji Kekuatan Militer Jepang

Presiden Joe Biden berjalan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Oval Office, Gedung Putih di Washington, pada 13 Januari 2023. (AP Photo)
Presiden Joe Biden berjalan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Oval Office, Gedung Putih di Washington, pada 13 Januari 2023. (AP Photo)

WASHINGTON (Lenteratoday)-Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, pada Jumat (13/1/2023) waktu setempat.

“Izinkan saya mengutarakannya dengan sangat jelas: Amerika Serikat sepenuhnya, secara menyeluruh, berkomitmen untuk aliansi dan yang lebih penting untuk pertahanan Jepang,” kata Biden, seperti dikutip dari AFP dikutip Sabtu (14/1/2023) WIB.

Dalam pertemuan tingkat tinggi itu, Biden menyanjung struktur militer Tokyo yang kekuatannya kian meningkat di saat stabilitas kawasan Asia-Pasifik sedang terguncang.

Kepada Kishida, Biden mengatakan kekuatan aliansi antara Jepang dan AS berakar dari nilai-nilai demokrasi yang dianut oleh kedua negara.

Dia pun menekankan bahwa aliansi militer yang sudah terjalin, harus semakin diperdalam demi menjaga keamanan regional dari ancaman Rusia, China, dan Korea Utara.

Biden menambahkan, dia mendukung peningkatan struktur militer bersejarah yang dipelopori oleh pemerintahan Kishida — Jepang telah menambah jumlah anggaran pengeluaran untuk sistem pertahanan negara dan strategi nasional yang baru.

Kedua pemimpin pun sepakat untuk melakukan modernisasi aliansi militer antara sesama negara anggota G7 itu.
Sepakat Hadapi Ancaman Regional Bersama

Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu Tokyo merombak strategi pertahanannya dengan tujuan untuk meningkatkan pengeluaran militer hingga dua persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2027 mendatang.

Kishida menjelaskan, langkah itu diambil untuk menghadapi China yang sedang meningkatkan agresinya di kawasan Asia-Pasifik serta ancaman senjata nuklir dari Korea Utara yang tidak dapat diprediksi peluncurannya.

“Jepang dan Amerika Serikat saat ini menghadapi lingkungan keamanan yang paling menantang dan kompleks dalam sejarah baru-baru ini,” ungkap Kishida kepada Biden.

“Struktur pertahanan Jepang yang baru akan memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan ini,” imbuhnya.

Sehubungan dengan itu, sambung Kishida, Jepang memutuskan untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional secara fundamental — termasuk memiliki kemampuan mengerahkan serangan balik.

Dalam pertemuan bilateral itu juga, kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang kini menjadi lokasi latihan militer besar-besaran China.

Biden dan Kishida kemudian menyinggung soal larangan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam pertempuran di Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-11.

Berdasarkan pernyataan pers gabungan yang dirilis oleh Gedung Putih usai pertemuan tersebut berlangsung, pihaknya mengutip soal provokasi yang diluncurkan oleh Korea Utara terhadap negara-negara tetangganya.

“Kami sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekuatan atau paksaan, di mana pun di dunia,” bunyi pernyataan itu.(*)

Sumber:AFP, ist /Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.