"APA-apa Istana,” begitulah jawaban Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Kamis (12/1/2023) saat membantah tudingan yang menyebut Istana mengintervensi penetapan peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Diketahui, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih diwakili Direktur Eksekutif Netgrit, Haedar Nafis Gumay menuding kecurangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) curang terkait penetapan peserta pesta demokrasi itu. Salah satu yang mengejutkan adalah, empat bukti kecurangan terkait lolosnya Partai Gelora. Bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual, karena permintaan Istana. Kepala KSP Moeldoko membantah dan menuturkan tak ada kepentingan Istana melakukan intervensi untuk meloloskan partai politik jadi peserta Pemilu. Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah ‘meledak’ dan langsung membuka ‘kartu AS’ Hadar yang dikatakannya pernah melakukan perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Panas nih! BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2023/01/13012023.pdf
[3d-flip-book id="126735" ][/3d-flip-book]https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2023/01/13012023.pdf">