
Kediri - Polresta Kediri berjanji menjamin keamanan di tengah wabah Covid-19. Warga tidak perlu khawatir mulai napi program asimilasi berulah kembali hingga balapan liar, polresta sudah bersiap mengantisipasinya
Jaminan keamanan itu disampaikan Kapolresta Kediri, AKBP Miko Indrayana saat diundang Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar ke Command Center untuk sesi wawancara antisipasi kejahatan di Kota Kediri pada saat pandemi dan menjelang lebaran, Selasa (5/5/2020).
Dia menjelaskan sebenarnya tren kejahatan di Kota Kediri menurun. Namun ada modus kejahatan baru, yakni penipuan online yang dilaporkan warga.
“Modus operandinya, tersangka menawarkan dagangan yang sangat dibutuhkan pada saat pandemi, misalnya masker dan handsanitizer. Barang yang sempat langka ini ditawarkan melalui WhatsApp group dan media sosial. Kemudian korban mentransfer sejumlah uang dan barang tidak pernah dikirim,” ujar Miko.
Menyinggung kejahatan jalanan yang meresahkanmasyarakat, yakni, program asimilasi pada saat pandemi yang membebaskan 162 napi di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.Keresahan ini mengkhawatirkan mantan napi tersebut berulah lagi.
“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Lapasbahwa napi yang dilepaskan ini di bawah pengawasan Polres baik kabupaten dankota juga Lapas,” tambah Miko.
Selain itu, tidak terkait dengan kejahatan,ditengah imbauan social distancing, muncul aksibalapan liar di sejumlah jalan yangmengganggu warga Kota Kediri.
“Di tengah imbauan di rumah aja, saya justru melihat ada anak-anak yang balapan liar,” kataMas Abu. Menjawab persoalan itu, Miko mengatakan bahwa akhir-akhir ini sudahmerazia sebanyak 147 unit kendaraan bermotor beserta pengendaranya yang akanmengadakan balapan liar. Harapannya dengan razia ini bisa mengingatkan wargalain agar tidak melakukannya.
Ada beberapa langkah yang sudah dijalankanjajaran Polresta Kediri untuk menjaga keamanan masyarakat yaitu berkoordinasidengan camat, lurah, hingga RT untuk kembali menghidupkan Poskamling.
“Saya berterima kasih kepada semua jajaranpimpinan hingga tingkat RT yang sudah melakukan pengamanan swadaya sepertiPoskamling. Berjaga dari pukul 22.00 WIB hingga tiba saatnya sahur,” tambahMiko.
Selain itu, Polresta juga bekerjasama denganBabinsa, Satpol PP, Hansip, dan semua jajaran mengadakan patroli berskala besarrutin tiap hari. Juga ada patroli khusus pada jam-jam sepi dan rawan kejahatanyaitu habis berbuka dan setelah sahur
“Saya mengimbau masyarakat untuk menjadipolisi bagi dirinya sendiri,” kata Miko. Maksudnya, ia mengimbau masyarakatjuga mengamankan diri misalnya tidak mengenakan perhiasan yang berlebihansehingga mengundang kejahatan serta menggunakan HP di jalan yang akan memberikesempatan orang lain berbuat jahat.(gos)