21 April 2025

Get In Touch

BPS Kalteng Rilis Inflasi 2022, Sampit Tertinggi Mencapai 0,28 Persen

Ketua BPS Kalteng, Eko Marsoro, merilis angka inflasi wilayah Kalteng
Ketua BPS Kalteng, Eko Marsoro, merilis angka inflasi wilayah Kalteng

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah merilis data menyangkut angka inflasi yang terjadi di beberapa kota. Pada Desember 2022 Kota Palangka Raya mencatat angka sebesar 0,22 persen.

Ketua BPS Kalteng, Eko Marsoro, menyebutkan bahwa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi di Kota Palangka Raya antara lain beras 0,28 persen, emas 0,04 persen, tomat 0,03 persen, makanan ringan 0,03 persen, dan ikan asin telang.

"Dari data tersebut dapat dilihat bahwa beras menjadi komponen terbesar terhadap angka inflasi," papar Eko, Selasa (3/1/2023).

Komoditas utama yang memiliki andil deflasi di Kota Palangkaraya diantaranya angkutan udara -0,21 persen, bawang merah -0,03 persen, daging ayam ras -0,02 persen, bahan bakar rumah tangga -0,02 persen, dan ikan lele -0,01 persen.

Sementara angka inflasi tertinggi di wilayah Kalteng dipegang oleh Kota Sampit, yang mana pada Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi untuk Kita Sampit yaitu angkutan udara 0,11 persen, rokok kretek filter 0,07 persen, beras 0,06 persen, telur ayam ras 0,06 persen, dan minyak goreng 0,03 persen.

Sedangkan komoditas sebagai penyumbang deflasi di Sampit yaitu kacang panjang -0,07 persen, ikan ambu-ambu -0,05 persen, ikan nila -0,02 persen, sabun detergen -0,02 persen dan sayur kangkung -0,02 persen.

"Selain Kota Palangka Raya, Sampit merupakan Kota yang cukup berpengaruh terhadap perekonomian di Provinsi Kalteng," terangnya.

Lebih lanjut Eko menerangkan, Inflasi tahun kalender 2022, yaitu perhitungan Desember 2022 terhadap Desember 2021, di Kota Palangkaraya tercatat sebesar 6,51 persen.

Sedangkan inflasi tahun kalender 2022, perhitungan Desember 2022 terhadap Desember 2021 untuk Sampit tercatat sebesar 5,99 persen.

"Berdasarkan data inilah Pemerintah Kota Palangka Raya menerapkan kebijakan maupun langkah- langkah untuk mengendalikan inflasi agar mengganggu perekonomian," pungkasnya.

Reporter : Novita|Redaktur: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.