Pedagang Petasan Mulai Marak, Orang Tua Diminta Awasi Anaknya

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Menjelang pergantian tahun dari 2022 ke 2023, tampak pedagang musiman yang menjual kembang api dan petasan sudah meramaikan Kota Palangka Raya.

Terkait hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, mengingatkan kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya yang masih di bawah umur saat bermain kembang api dan petasan.

"Bagaimana pun juga bermain kembang api dan petasan dapat membahayakan bagi anak, karena beresiko menyebabkan luka bakar, cedera bahkan kebakaran," papar Wahid, Selasa (27/12/2022).

Jika anak ingin bermain kembang api ataupun petasan, tentunya menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengawasi dan membatasi anaknya saat bermain. Jangan sampai karena bermain kembang api atau petasan justru membahayakan keselamatan anak atau mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.

Menurut Wahid, himbauan ini perlu digencarkan, untuk menghindarkan terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan saat merayakan malam Tahun Baru.

"Ini berdasarkan pengalaman dari tahun- tahun sebelumnya, ada anak yang menjadi korban akibat bermain petasan, ini harus dijadikan pelajaran dan dilakukan upaya pencegahan," tuturnya.

Selanjutnya Wahid mengatakan, memang sampai saat ini belum terdengar kabar ada anak yang menjadi korban akibat bermain petasan di Kota Palangka Raya, namun bukan berarti para orang tua bisa melonggarkan pengawasan dan kewaspadaan.

Selebihnya ia menyarankan agar para orang tua bisa mengarahkan dan mengajak anaknya mengisi malam Tahun Baru dengan hal yang lebih positif atau bermanfaat, seperti dengan kegiatan religi atau sekadar berkumpul bersama keluarga.

"Momen malam Tahun Baru hendaknya diisi untuk mempererat tali kekeluargaan, mari kita sambut Tahun Baru 2023 dengan penuh kebahagiaan dan harapan baru," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, untuk Kota Palangka Raya, para pedagang kembang api dan petasan dapat dijumpai di sepanjang Jalan Tjilik Riwut, Jalan RTA Milono, Jalan Ahmad Yani serta di beberapa lokasi lainnya. (*)

Reporter : Novita | Editor: Lutfiyu Handi