20 April 2025

Get In Touch

Menparekraf Targetkan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru dari Industri Kreatif di 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan materi pada acara Stadium Generale Ubaya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan materi pada acara Stadium Generale Ubaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mentargetkan lahirnya 4,4 juta lapangan pekerjaan dari ekonomi kreatif. Hal itu disampaikan studium generale dengan tema Menakar Indonesia ke Depan di Universitas Surabaya (Ubaya) pada Senin (19/12/2022).

Ia menyampaikan bahwa nantinya, pada tahun 2045, Indonesia akan masuk ke dalam empat besar perekonomian tertinggi di dunia. Indonesia berada di bawah Amerika, China, dan India.

Salah satu sektor yang menjadi tumpuan untuk mencapai target tersebut yakni industri kreatif. Hal tersebut dikarenakan saat ini, sektor industri kreatif mampu memberikan lapangan pekerjaan yang cukup luas.

"Kita harapkan bisa membantu menciptakan lapangan kerja, khususnya menggunakan dua lokomotif, yaitu desa wisata dan ekonomi kreatif, yang tadi banyak mendapatkan antusiasme dari mahasiswa," katanya.

Per tahun 2022, terdapat 1,1 juta lapangan kerja yang bersumber dari sektor industri kreatif dan desa wisata. Nantinya, pada tahun 2024, Kemenparekraf mentargetkan adanya 4,4 juta lapangan kerja baru dari kedua sektor tersebut.

Menurutnya, imajinasi dan kreativitas pelaku usaha, harus terus dikembangkan. Selain itu, kolaborasi antara nature (alam) dan culture (kebudayaan) juga harus terus disinergikan untuk membentuk desa wisata yang sukses dan berkelanjutan.

"Ekonomi oranye itu berbasis kepada imajinasi dan kreativitas. Bangsa kita ini sangat kaya, terutama memiliki nature dan culture," ungkapnya.

Ia memaparkan, terdapat tiga langkah utama yang harus dijalankan dalam mewujudkan desa wisata yang sukses. Mulai dari terus berinovasi, kemampuan adaptasi teknologi, dan kolaborasi dengan berbagai sektor.

Berkaitan dengan isu resesi di 2023 mendatang, Sandi menyatakan bahwa perekonomian Indonesia berpotensi untuk tidak terdampak. Melainkan, akan terdapat peningkatan perekonomian.

"Masih ada beberapa negara besar yang menghadapi tantangan resesi, tetapi Indonesia akan tumbuh 5%. Kita jadikan momen ini sebagai momen untuk mengawal momentum kebangkitan," terangnya. (*)

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.