
Kediri- Si Jamal (Sinergi Jaring Pengaman Sosial) program Pemkot Kediri untuk warga terdampak Covid-19 kini giliran menyasar para disabilitas. Sebanyak 787 paket diberikan kepada masyarakat berkebutuhan khusus yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Pada Jumat (01/05/2020), sebanyak 183 paket yang berisi beras 5 kg, minyak 1 liter dan gula 1 kg diserahkan langsung kepada warga disabilitas asal Kecamatan Pesantren di Aula Kantor Dinsos kota Kediri. Sementara 604 paket sisanya akan diantar langsung ke rumah penerima.
“Untuk saudara-saudara difabel yang tidak bisa datang ke Dinsos karena kondisinya, kami menyalurkannya ke rumah-rumah. Pembagian dari rumah ke rumah ini untuk memastikan semua difabel menerima bantuan tanpa harus kesulitan mengambil.,” kata Ramadhan Ni’am dari badan amal BMH (Baitul Maal Hidayatullah), salah satu anggota Si Jamal.
Si Jamal merupakan program kerjasama Pemkot Kediri dengan berbagai lembaga amal yaitu Baznas (Badan Amal Zakat Nasional), Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH (Baitul Maal Hidayatullah), NH (Nurul Hayat), LMI, Sahabat Mustahiq, dan Al Haromah. Masing-masing badan amal bergerak untuk mendistribusikan ke 46 kelurahan se-Kota Kediri dengan bantuan staf kelurahan setempat.
Para difabel ini memiliki peran beragam. Ada yang menjadi tulang punggung keluarga yang sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. Ada pula para anak-anak dan remaja yang usaha orang tuanya terdampak pandemi. Beberapa juga dari tingkat ekonomi cukup namun juga terdampak.
Salah satu difabel penerima bantuan adalah Dwi Noviani, 15, warga Kelurahan Pesantren. Penyandang tuna grahita dan tuna wicara ini perrkonomi orangtua berkecukupan bila kondisi normal. Namun pada saat pandemi, penghasilan usaha toko orangtuanya berkurang drastis , karena sepi pembeli.
Selain itu, ada juga Lila Putri Kusuma,12 tahun, warga Kelurahan Pesantren yang juga menerima bantuan dari Si Jamal. Ayahnya pekerja swasta yang tak tentu penghasilannya. Ketika pandemi, tak ada pemasukan sama sekali.
“Saya penerima PKH, kalau saya kerjanya di rumah saja,” kata Suharti, ibu dari Lila. Kesehariannya ia menemani putrinya di rumah.
Si Jamal menyentuh warga se-Kota Kediri yang terdampak langsung. Penerima Si Jamal ini kebanyakan dari keluarga ekonomi lemah yang terdata di Dinsos. Dalam keseharian pun, mereka hidup pas-pasan.
Bantuan awal telah diberikan kepada tukang becak, juru parkir, wilayah yang mengisolasi diri karena salah satu anggotanya positif Covid-19, dan kini difabel.
Program Jaring Pengaman Sosial (Si Jamal) sangat memberi manfaat karena telah membantu meringankan beban sesama yang kekurangan karena terdampak Covid-19. Karena banyak masyarakat pendapatannya menurun bahkan ada juga yang kehilangan pekerjaan.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan kegiatan ini untuk membantu orang-orang yang berkebutuhan khusus di Kota Kediri. Sebenarnya bantuan ini bukan hanya dari Si Jamal saja, namun juga ada bantuan dari OJK dan PDAM. Ada sebanyak 87 paket dari Si Jamal, 500 paket dari OJK dan 200 paket dari PDAM Kota Kediri.
“Kita bantu teman-teman disabilitas karena kadang-kadang kita kelupaan, bahwa kita punya warga yang berkebutuhan khusus. Apalagi di masa-masa pandemi seperti sekarang ini, makanya kita dibantu oleh teman-teman dari Dinsos, dari Si jamal, OJK dan PDAM untuk salurkan bantuan dan mudah-mudahan bisa membantu dan meringankan beban mereka. Selain itu, dari bantuan Si Jamal sudah banyak yang disalurkan,” kata Wali Kota Abu Bakar.
Prinsip Si Jamal ini maju duluan karena dia sudah memiliki donatur sejak lama serta juga memiliki sistem yang sangat kuat sekali. Sehingga ketika ada tempat yang diisolasi program ini bisa membelikan sayur, susu, kornet, buah dan lain-lain. 'Dan ini sangat membantu sekali bagi Pemerintah Kota Kediri, dan terima kasih sekali kepada teman-teman Si Jamal," tuturnya.
Munawaroh salah satu penyandang disabilitas asal Kelurahan Tosaren mengatakan sangat berterimakasih kepada program si Jamal Pemerintah Kota Kediri. Sebab dampak dari Covid-19 bagi penyandang disabilitas sangat mempengaruhi terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
"Selain itu pemerintah juga membebaskan bagi kami untuk membuat masker dan yang lain agar ekonomi keluarga tetap berjalan. Saya sangat berterimakasih sekali atas program Si Jamal ini karena sangat membantu sekali,” ujarnya.
(gos/adv)