PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Naiknya Upah Minimum Kota (UMK) Palangka Raya, merupakan solusi dari pemerintah setempat terhadap kenaikan harga bahan pokok yang terjadi.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto, mengutarakan langkah pemerintah setempat menaikkan UMK Palangka Raya 2023 sebesar 8,55 persen dinilai sudah tepat. formula perhitungan UMK 2023. Kesepakatan atas naiknya UMK Palangka Raya 2023 pun telah ditanda tangani oleh Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.
"Kami mendukung langkah Pemkot Palangka Raya menaikkan UMK untuk mengimbangi naiknya harga berbagai bahan kebutuhan pokok yang tentunya didasarkan pada formula perhitungan UMK," papar Sigit, Selasa (6/12/2022).
Selanjutnya ia menerangkan, UMK Palangka Raya 2023 mengalami kenaikan sebesar 8,55 persen atau sebesar Rp 254.211. UMK Palangka Raya semula Rp. 2.972.541 di tahun 2022, naik menjadi Rp. 3.226.753 pada tahun 2023.
Selain itu Sigit mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi dan inflasi menjadi pertimbangan naiknya UMK 2023. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 18/2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.
"Secara umum naiknya UMK tersebut merupakan tindak lanjut dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam rangka menyikapi naiknya harga bahan kebutuhan pokok,” jelasnya.
Legislator yang menjabat sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalteng ini menambahkan, terkait kenaikan UMK 2023 Palangka Raya saat ini masih diusulkan kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk dibahas sesuai mekanisme peraturan yang berlaku.
“Dengan diimplementasikannya kenaikan UMK Palangka Raya 2023, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat mulai awal Januari 2023,” pungkasnya. ()
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
