20 April 2025

Get In Touch

Petroport & Green Port, Langkah Strategis Menuju Pasar Export

Petroport & Green Port, Langkah Strategis Menuju Pasar Export

MENTERI BUMN, Erick Thohir terus mendorong Pupuk Indonesia (PI) go internasional. Bahkan dalam kunjungannya ke Gresik tanggal 17 Juni 2022 silam, di hadapan seluruh karyawan Petrokimia Gresik (PG), ia menegaskan agar PG yang merupakan anggota holding dari PI untuk mendukung induk usahanya tidak hanya "jago kandang". Meresponsnya, Petrokimia Gresik siap mendukung melalui jaringan export dengan inovasi Petroport dan penerapan konsep Green Port.

Oleh: Asepta Y.P*

Langkah strategis PI untuk menguatkan eksistensinya di pasar globam, semakin nyata dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab pada 31 Oktober 2022. Kantor ini akan menjadi "kepanjangan tangan" untuk memperluas kerja sama perdagangan pupuk serta memperoleh akses terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya. Direktur Utama PI, Bakir Pasaman pada saat pembukaan sudah menggariskan jika kantor perwakilan ini akan di-scale up menjadi trading company.

Adapun komoditas yang akan dipasarkan di pasar internasional adalah produk-produk dari anak perusahaan (anper) PI, termasuk Petrokimia Gresik yang menjadi anper dengan varian produk pupuk dan nonpupuk terlengkap.

Sementara untuk menggenjot penjualan ekpor, dalam rangka mendorong PI go internasional, PG memperkuat jaringan transportasi laut yaitu melalui inovasi Petroport dan penerapan Green Port pada Pelabuhan Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik.

Direktur Utama PG, Dwi Satriyo Annurogo, beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa, Petroport adalah digitalisasi untuk operasional pelabuhan. Petroport sebuah sistem berbasis web dan aplikasi mobile yang memiliki fungsi pengawasan, pencatatan, pelaporan serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja bongkar muat Pelabuhan PG.

Ia mengungkapkan, Petroport selama beberapa periode terakhir telah memberikan added value bagi perusahaan, yaitu dengan menyediakan informasi yang akurat dan realtime kepada seluruh stakeholder, memberikan penghematan biaya logistik serta optimalisasi kinerja bongkar muat di Pelabuhan.

“Operasional pelabuhan yang efektif dan efisien, pada akhirnya akan meningkatkan competitiveness bagi Petrokimia Gresik. Produk-produk yang dihasilkan akan menjadi pilihan bagi petani maupun konsumen lain,” ujar Dwi Satriyo.

Adapun penghematan yang didapatkan PG sejak diaplikasikannya Petroport ini diantaranya adalah biaya bongkar muat secara rata-rata dapat ditekan hingga 20 persen. Dengan demikian, aplikasi ini mampu mendukung cost reduction program yang dijalankan PG.

Kemudian, kinerja pelabuhan menjadi lebih optimal sehingga kegiatan bongkar muat dapat diselesaikan lebih cepat dari kontrak yang disepakati. Hal ini dapat dilihat dengan turunnya denda demurrage yang harus dibayar ke kapal, serta meningkatnya pendapatan despatch atau biaya kompensasi yang diterima perusahaan.

Tahun 2021 pendapatan despatch naik sebesar 70% menjadi 1,13 juta USD dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja yang sama juga ditunjukkan pada semester pertama tahun 2022, dimana realisasi despatch sudah mencapai 920 ribu USD.

Optimalisasi kinerja Pelabuhan tersebut diperoleh dari fitur-fitur inovatif yang ada dalam aplikasi. Pertama, Petroport memiliki fungsi pencatatan kegiatan bongkar muat serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems), karena Petroport dilengkapi dengan Smart Dashboard.

"Kita dapat menginput data bongkar muat secara mobile dimanapun berada. Input data kapal, jadwal kedatangan kapal maupun pencatatan kegiatan bongkar muat, dapat dilakukan menggunakan handphone maupun tablet," jelasnya.

Dengan bantuan teknologi ini, perusahaan juga mampu menurunkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar 45%, karena alur kerja menjadi semakin efektif dan efisien. Hal ini selaras dengan Program Kerja Perusahaan untuk selalu melakukan efisiensi, khususnya dibidang SDM.

Kedua, fitur lain yang juga sangat inovatif adalah Load Unload Routing (LUR) yang dapat memberikan informasi antrean kapal, perkiraan lama kegiatan serta estimasi kapal yang akan berangkat. Selain itu juga memberikan rekomendasi jalur dan alat bongkar muat yang paling efisien, serta informasi bongkar muat secara realtime.

"Jika ada indikator warna merah berarti kecepatan bongkar muat berada di bawah kontrak, sehingga harus segera dilakukan langkah tindak lanjut agar tidak terjadi demurrage. Sedangkan warna hijau berarti kegiatan bongkar muat berjalan sesuai kontrak rate yang ada," tandasnya.

Ketiga, Petroport juga dilengkapi fitur Automatic Port Reporting (APR). Fitur ini digunakan untuk otomatisasi sistem reporting kinerja pelabuhan. Melalui fitur ini dapat diperoleh laporan kinerja bongkar muat tanpa harus mengolah data-data terlebih dahulu.

"Pada fitur ini ada alert atau alarm apabila ada KPI (Key Performance Indicator) ada yang tidak tercapai, sehingga dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan melakukan langkah tindak lanjut," ujarnya.

Keempat, untuk melakukan pengawasan kegiatan bongkar muat, Petroport dilengkapi fitur Digital Port Supervising (DPS) dimana sistem pengawasan dilakukan dengan berbasis CCTV yang dilengkapi dengan mobile paging system. Fitur ini dapat dikontrol secara langsung di command center Pelabuhan.

Melalui fitur ini, operator juga dapat memonitor kegiatan bongkar muat walaupun sedang tidak berada di pelabuhan. serta dapat melakukan komunikasi atau memberikan peringatan apabila ada ketidaksesuaian dalam operasional bongkar muat di pelabuhan.

Terakhir, Petroport juga memiliki fitur Electronic Chart and Display Information System (ECDIS) yang dilengkapi dengan Automatic Identification Systems (AIS) serta Early Warning System (EWS). Dimana AIS dapat memonitor posisi semua kapal yang akan sandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik. Sehingga dapat memperkirakan berapa lama perjalanan dibutuhkan dan waktu kapal akan tiba di pelabuhan.

Sedangkan, EWS dapat menjaga kondisi kapal serta aset lain yang ada di dermaga saat ada kapal yang melintas di sekitar area pelabuhan. Seperti diketahui, Pelabuhan Petrokimia Gresik berada di jalur melintas kapal-kapal besar menuju Surabaya atau sebaliknya. Fitur ini dapat memberikan peringatan kepada kapal yang melintas agar menjaga kecepatan sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Aplikasi ini menjadi dukungan Petrokimia Gresik terhadap digitalisasi yang dilakukan Pupuk Indonesia dalam proses distribusi," terangnya.

Green Port

Sementara itu, sebagai upaya memperkuat jaringan transportasi internasional, PG juga menerapkan konsep Green Port di TUKS. Penerapannya perlu didorong untuk terus disesuaikan dengan kaidah pengelolaan pelabuhan yang mendukung pembangunan keberlanjutan.

Konsep Green Port salah satunya mengatur upaya peningkatan pengelolaan energi yang efisien di pelabuhan. Beberapa implementasi yang telah dilakukan diantaranya pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk gedung dan perkantoran, penggunaan sepeda motor listrik, mengganti lampu penerangan konvensional dengan LED, penerapan green building, penyediaan shore connection untuk supply energi kapal, serta pemanfaatan CCTV pada Digital Port Supervising (Aplikasi Petroport) untuk mengurangi penggunaan energi pada kendaraan serta meningkatkan layanan distribusi pupuk.

“Penghematan biaya operasional pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk, sehingga langkah ini juga menjadi upaya Petrokimia Gresik dalam memberikan perlindungan bagi konsumen melalui produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif,” ujar Dwi Satriyo

Selain efisiensi sumber energi, konsep Green Port juga diimplementasikan melalui peningkatan kualitas kebersihan daratan dan perairan kolam daerah lingkungan kerja dengan cara menurunkan pencemaran limbah cair, sampah domestik dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sedangkan, kualitas udara dijaga dengan mengurangi kebisingan, emisi gas karbon dan emisi gas rumah kaca.

“Dengan demikian penerapan Green Port juga mampu melindungi lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya alam,” imbuh Dwi Satriyo.

“Kami percaya Green Port berdampak baik bagi kinerja perusahaan secara global. Hal ini dikarenakan adanya aspek pengelolaan energi, pengelolaan limbah, pengelolaan lingkungan yang tentunya dapat meningkatkan kinerja dan citra perusahaan, selrs dengan dukungan Petrokimia Gresik untuk Pupuk Indonesia go internasional," tutup Dwi Satriyo.(*wartawan LenteraToday Gresik)

Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.