20 April 2025

Get In Touch

Gebrakan Anwar Ibrahim, Kabinet Dirampingkan dan Gaji Dipotong

Perdana Menteri baru Malaysia Anwar Ibrahim (tengah, kanan), didampingi istrinya, Wan Azizah Wan Ismail (tengah, kiri), diambil sumpahnya dalam upacara pelantikan di Istana Nasional, Kuala Lumpur, Malaysia.
Perdana Menteri baru Malaysia Anwar Ibrahim (tengah, kanan), didampingi istrinya, Wan Azizah Wan Ismail (tengah, kiri), diambil sumpahnya dalam upacara pelantikan di Istana Nasional, Kuala Lumpur, Malaysia.

KUALA LUMPUR (Lenteratoday)- Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dilantik, Anwar Ibrahim akan meluncurkan Kabinet yang lebih ramping. Tak hanya itu, para menteri ini nantinya dengan gaji yang dikurangi.

Menurut Anwar, usulan penurunan gaji menteri dan pengurangan ukuran kabinet sedang dibahas."Ukuran Kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri-menteri baru untuk menyetujui proposal saya untuk mengurangi gaji mereka," ujarnya seperti dilansir media Malaysia, The Star, Jumat (25/11/2022).

"Ini masih dalam proses pembahasan dan persiapan," ujarnya dalam jumpa pers pada Jumat (25/11/2022) di hari pertamanya bekerja sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia.

Sebelumnya pada Kamis (24/11/2022), Anwar menegaskan bahwa dia tidak akan menerima gaji sebagai perdana menteri dan prioritas utamanya adalah mengatasi meningkatnya biaya hidup."Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partai, terlepas dari keyakinan, semuanya sebagai mereka yang hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham," kata Anwar.

"Oleh karena itu, saya memilih untuk menolak gaji sebagai perdana menteri," tambahnya."Ada perkembangan positif, seperti kekuatan ringgit dan pasar saham saat ini, ini menunjukkan kepercayaan (terhadap) penyelenggaraan pemerintah," ujar Anwar.

"Tapi, untuk saat ini, saya rasa prioritas harus diberikan pada biaya hidup dan kenaikan harga barang-barang yang membebani rakyat," katanya.

Anwar mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan instansi-instansi pemerintah untuk segera mengambil langkah dan menggelar pertemuan paling lambat Senin (28/11/2022)."Saya yakin... pamong praja (tahu) tugas utama kita adalah meringankan beban rakyat," imbuhnya.

Anwar diangkat sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia pada Kamis (24/11/2022) kemarin, setelah mengambil sumpah jabatan di hadapan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Melansir dari situs New Straits Times, diketahui bahwa besaran gaji seorang PM Malaysia mencapai RM 80.000 atau sekitar Rp 280,8 juta (kurs Rp 3.510/ Ringgit Malaysia). Angka tersebut didapatkan dari pernyataan Anwar Ibrahim sendiri.

"Saya tidak akan mengambil gaji sebagai perdana menteri karena saya malu mengambil gaji RM 80.000 ketika penduduk Orang Asli Village yang saya kunjungi sulit mendapatkan RM 400 sebulan, begitu juga orang yang menerima RM 1.500 (gaji minimum)," ujarnya di Taman Orkid sebagaimana dikutip detikcom dari New Straits Times.

Sementara itu menurut informasi dari Malaysiakini, dijelaskan bahwa Undang-Undang Anggota Parlemen (Remunerasi) 1960, perdana menteri dibayar RM 22.826,65 per bulan sementara anggota parlemen dibayar RM 16.000,00 per bulan. Jumlah tersebut belum termasuk dengan berbagai tunjangan yang diberikan kepada mereka.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa besaran gaji seorang PM Malaysia sebesar RM 22.826,65 per bulan. Namun dengan sejumlah tunjangan yang diterimanya, total pendapatan seorang PM Malaysia dapat mencapai angka RM 80.000 atau sekitar Rp 280,8 juta seperti yang dikatakan Anwar Ibrahim.(*)

Reporter: the star, dya,ist | Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.