
RIYADH (Lenteratoday)- Badai menerjang Arab Saudi barat, termasuk kota pesisir Jeddah. Akibat bencana itu, dua orang tewas hingga sekolah terpaksa ‘lockdown’ sementara.
"Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar kecuali jika diperlukan," kata pemerintah daerah Mekkah di Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/11/2022).
Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah, di mana penduduk telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur. Banjir menewaskan 123 orang di kota itu pada 2009 dan 10 orang lagi dua tahun kemudian.
Wilayah Mekah meliputi Jeddah, kota terbesar kedua di kerajaan yang berpenduduk sekitar empat juta orang. Sedangkan kota Mekah, kota paling suci dalam Islam tempat jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahun.
Jalan yang menghubungkan keduanya, yang digunakan banyak peziarah untuk mencapai Mekah, ditutup pada pada Kamis (24/11/2022) setelah hujan mulai turun. Namun saat ini jalan tersebut sudah dibuka kembali.
Saluran Al-Ekhbariya yang berafiliasi dengan negara menunjukkan rekaman jamaah di Masjidil Haram di Mekah mengitari Ka'bah di bawah hujan lebat. Di Jeddah, gambar yang diposting ke media sosial menunjukkan lalu lintas menggeram dan sebagian kendaraan terendam air.Bandara Internasional King Abdulaziz kota mengatakan bahwa 'karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda' dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk jadwal terbaru.
Badan Pers Saudi resmi melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari. Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais."Untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan," kata SPA.
Kerajaan berada di tengah ujian akhir, namun sekolah-sekolah telah ditutup secara nasional pada Rabu (23/11/2022) setelah Raja Salman mengumumkan hari libur menyusul kemenangan mengejutkan Arab Saudi dari Argentina di Piala Dunia.(*)
Sumber:AFP | Editor:Widyawati