
SURABAYA (Lenteratoday)- Pos Pengamatan Gunung Api Semeru mencatat aktivitas erupsi sekitar pukul 05.03 WIB, Selasa (22/11/2022). Hingga pukul 09.00 WIB, Gunung Semeru tampak jelas.
"Gunung (Semeru) jelas. Asap kawah tidak teramati," kata petugas Liswanto AP, Pos Pengamatan Gunung Api Semeru dikutip dari keterangannya.
PVMBG mencatat letusan asap teramati 4 kali dan warna asap putih kelabu, tinggi asap 300-700 meter, di atas puncak gunung atau 3.676 mdpl meter di atas permukaan laut."Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 20-21 °C," tambahnya.
Dia menyebut erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 58 detik."Saat ini Gunung Semeru berada pada Status Level III (Siaga)," tambahnya.
Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Lismanto melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Semeru."Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelas Lismanto.
Selain itu, warga juga diminta tak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan atau 13 km dari pusat erupsi. Selain itu, warga juga diminta tak melakukan aktivitas 500 meter dari sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan."Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tambahnya.
Lismanto menjelaskan, potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Masyarakat diminta untuk mewaspadainya."Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat," jelasnya.
Selain itu, Lismanto juga mengimbau agar warga mewaspadai sungai-sungai kecil yang jadi jalur aliran lahar Semeru."Serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tegasnya. (*)
Status Gunung Api di Indonesia

Reporter:Santi,rls | Editor:widyawati