
MOJOKERTO (Lenteratoday) - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menandaskan bahwa dalam penanggulangan becana yang paling utama adalah pelaksanaan di lapangan bukan hanya membuat aturan dan kebijakan pengurangan risiko bencana terintegrasi dari hulu ke hilir.
Hal ini disampaikan menyikapi arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana. Dia juga menandaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga akan terus meningkatkan koordinasi untuk penanggulangan bencana.
Lebih lanjut dia menandaskan, setelah aksi di lapangan, maka penyelanggaraan manajemen tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi serta peringatan dini dilakukan secara cepat dan akurat. Kemudian dilakukan edukasi dan literasi kebencanaan terus ditingkatkan mulai dari lingkup keluarga.
"Ini yang harus ditindaklanjuti sampai tingkat paling bawah termasuk oleh pemkab," ujarnya, Senin (7/11/2022) kemarin.
Menururt dia, terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya ancaman bencana yaitu elevasi rendah, kepadatan penduduk yang tinggi dan berkembang dengan cepat, nilai aset yang tinggi, serta kondisi sosial demografi yang kompleks.
"Yang terakhir ada dua komponen, kondisi rentan dan bahaya, yakni penambangan dan alih fungsi lahan," katanya.
Dia juga membeberkan beberapa inovasi kebijakan yang dapat diterapkan untuk penanggulangan becana. Inovasi itu antara lain memperkuat peraturan daerah (Perda) atau kebijakan terkait, perkuat BPBD Kabupaten atau kota, investasi PRB, kerja sama antarwilayah, pelibatan pentaheliks, lokalitas penanggulangan bencana.
Bupati Ikfina juga menjelaskan dalam menghadapi kondisi hujan yang dapat menyebabkan risiko bencana. Maka untuk daerah Trawas, Pacet, dan Ngoro harus memiliki resapan air yang baik.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida menjelaskan jangan sampai terlambat dalam melaksanakan pencegahan bencana dan jangan hanya bersifat reaktif ketika terjadi suatu bencana.
"Artinya setapak demi setapak paradigma bahwa kita ini hanya reaktif apabila terjadi bencana. Karena itu, kurangi hal tersebut menjadi preventif melakukan mitigasi," tutur dia. (*)
Reporter : Noor/ant | Editor : Lutfiyu Handi