
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) -Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung, mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, melalui Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) setempat, melakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok jelang hari Nataru 2023, untuk memastikan berbagai bahan pokok tercukupi hingga akhir tahun 2022.
"Jelang Nataru, permintaan masyarakat pada sejumlah bahan pokok umumnya meningkat, karena itu perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ketersediaan stok," papar Nenie, Senin (7/11/2022).
Sebagaimana kita ketahui, beberapa bahan kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan harga sebagai akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Naiknya harga BBM berdampak pada naiknya biaya transport atau ongkos angkut barang.
Menghadapi ini, ia melanjutkan, mau tidak mau masyarakat harus menerima adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Karena ini sudah merupakan sistem dalam perekonomian, dan kenaikkan harga barang masih dalam batas yang wajar.
"Selagi ketersediaan barang masih terpenuhi dan kenaikkan harga masih dalam batas yang wajar, saya yakin tidak akan muncul pertentangan atau keributan dari masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Legislator wanita yang menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palangka Raya itu mengatakan, selain memperhatikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, Pemkot setempat juga harus memantau ketersediaan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi.
Nenie menambahkan, saat ini harga gas elpiji 3 kilogram bersubsidi bahkan sudah ada yang dijual mencapai harga Rp 50 ribu per tabung secara eceran. Untuk itu ia meminta Pemkot setempat melalui Dinas terkait untuk bekerja sama dengan para agen dan pangkalan dalam mengawasi harga jual eceran gas elpiji 3 kilogram bersubsidi agar jangan terlampau jauh melewati Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.
Karena sejatinya gas elpiji 3 Kilogram tersebut diperuntukkan bagi masyarakat golongan kurang mampu. Jika harga ecerannya sudah terlalu tinggi, bagaimana masyarakat kurang mampu dapat membelinya yang diperlukan untuk menyediakan makanan bagi keluarga.
"Ada beberapa PR yang harus diselesaikan Pemkot setempat melalui Dinas terkait, selain memantau harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok jelang Nataru, juga mengawasi peredaran dan harga gas elpiji 3 Kilogram bersubsidi," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH