
KEDIRI (Lenteratoday) - Bantuan modal yang digulirkan Pemkot Kediri mendapat sambutan luar biasa dari para pelaku IKM. Tidak tanggung-tanggung, tahun 2022 Pemkot Kediri menyiapkan 990 kuota untuk penerima bantuan modal.
Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, hingga Sabtu (29/10/2022) siang, tercatat 2.101 pelaku IKM sudah mendaftar melalui link pendaftaran yang disediakan.
Disperdagin siap memfasilitasi dan membantu masyarakat yang kesulitan mendaftar. Hal itu diungkapkan Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin saat dikonfirmasi. “Kita buka pos pelayanan untuk masyarakat Kota Kediri yang kesulitan mengakses link pendaftaran bantuan modal sekaligus pengisian berkas-berkas. Sejak kita buka pendaftaran, 25 Oktober 2022, masih ada masyarakat yang bingung cara mengisi Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan bagaimana meng-upload,” jelasnya.
Tanto melanjutkan, pihaknya membuka pos pelayanan pendaftaran hingga hari terakhir pendaftaran 31 Oktober 2022. “Untuk masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pendaftaran atau yang kesulitan mengakses link pendaftaran bisa datang ke kantor pada jam pelayanan, jumat pukul 09.00 – 11.00, Sabtu pukul 09.00 – 12.00, dan Senin pukul 09.00 – 15.00 WIB,” terangnya.
Setelah proses pendaftaran tutup, Disperdagin akan melakukan tahap verifikasi administrasi. Dalam tahap ini dijelaskan Tanto pihaknya akan mengroscek kelengkapan berkas yang sudah di-upload pendaftar seperti foto diri, foto KTP, NIB atau SKU, foto produk, surat keterangan usaha dari kelurahan, foto lokasi dan rencana anggaran belanja (RAB). “Selanjutnya jika pendaftar dinyatakan lolos administrasi akan kita kita lakukan verifikasi lapangan,” tuturnya.
Mengenai jumlah bantuan yang diberikan, Tanto menjelaskan bantuan modal yang diberikan bervariatif Rp 1 juta - Rp 10 juta disesuaikan rencana anggaran belanja yang diajukan.
“Ketika verifikasi lapangan nanti kita akan lihat apakah RAB yang diajukan layak atau tidak. Masing-masing antara orang berbeda sesuai usaha yang dilakukan dan RAB yang mereka ajukan,” tuturnya.
Dengan bantuan modal, Tanto berharap bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan membuka peluang kerja baru. “Jika dapat bantuan untuk membeli alat otomatis alat harus dioperasionalkan sehingga diharapankan bisa menyerap tenaga kerja dan tentu meningkatkan perekonomian di Kota Kediri,” pungkasnya.
Sementara itu, saat ditemui di kesempatan yang sama, Sri Retno Ningsih yang beralamat di Ngronggo mengatakan tertarik mengikuti program bantuan modal karena membutuhkan alat untuk menunjang usaha kering kentang dan madu mongso miliknya.
“Saya membutuhkan spiner untuk kering kentang dan alat aduk madu mongso untuk usaha saya. Kalau ada alat kan lebih memudahkan untuk produksi dan produk yang dihasilkan bisa maksimal,” jelasnya.
Perempuan yang sudah menjalankan usaha miliknya hampir 6 tahun tersebut mengaku sudah mencoba mengakses link pendaftaran sejak 2 hari lalu. Dengan memfasilitasi pendaftaran dari Disperdagin, ia mengaku sangat terbantu dan mendapat pelayanan baik.
Jika mendapatkan modal, perempuan berusia 56 tahun tersebut berharap produksi bisa lebih besar dan pemasaran bisa lebih luas. ”Kalau seumuran saya merasa kesulitan, tapi dengan datang ke sini tadi Alhamdulillah merasa terbantu kurang beberapa syarat saja yang harus saya penuhi,” terangnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi