
SEMARANG (Lenteratoday) - Masa kontrak relokasi Pasar Johar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) telah habis dan sudah tidak dikelola oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang. Merespon hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana menggandeng BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI untuk menangani aset fisik bangunan yang masih tersisa di MAJT.
Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), mengaku bahwa pihaknya saat ini sedang berkonsultasi dengan BPK RI.
“Di sini kami sedang berkonsultasi dengan BPK. Karena ketika ada barang aset Pemerintah Kota yang sudah tidak dipakai pasti harus dilelang,” katanya saat ditemui baru-baru ini.
Nantinya, Pemkot akan berpedoman pada keputusan BPK. Ita mengaku tak masalah apabila diperlukan lelang maupun pembongkaran.
“Dari lelang ini nantinya apakah akan dibongkar dulu baru dilelang atau bisa langsung dilelang saja. Karena aset ini akan menjadi objek audit BPK, sehingga harus melalui proses tahapan itu dulu,” ujarnya.
Tak lupa, ia meminta kepada masyarakat Kota Semarang, khususnya para pedagang Pasar Johar untuk bersabar, mengingat proses lelang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Di samping itu, Pemkot juga tengah mempersiapkan landasan regulasi yang kuat menyangkut aset tersebut.
“Kita harus mengetahui proses lelangnya, terus kita berkonsultasi supaya menemukan titik terangnya karena kewenangan lelang ada di Kementerian Keuangan jadi memang tahapannya panjang. Sehingga kami mohon waktu untuk menyelesaikan,” pinta Ita.
Di samping itu, Pemkot berkoordinasi dengan Masjid Agung Kauman dan pedagang Pasar Johar untuk memahami tahapan lelang yang tidak sebentar. Sebagian pedagang beranggapan bahwa sepinya Pasar Johar diakibatkan oleh masih aktifnya Pasar Relokasi di MAJT.
Demi meramaikan Pasar Johar, Pemkot berencana menggelar beragam event di sekitar pasar. Rencana terdekat yakni gelaran fashion show.
“Kami selaku Pemerintah Kota Semarang juga akan selalu mensupport, ini yang akan diurai satu per satu. Insyaa Allah ini akan berjalan lancar sesuai tahapannya,” kata Ita. (*)
Reporter :Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi