Dari Pelatihan, Ibu-ibu RT 7 Kelurahan Singonegaran Sukses Jual Produk Rajutan ke Luar Negeri

KEDIRI, (Lenteratoday) - Berawal sekadar pelatihan merajut untuk menambah penghasilan, ibu-ibu Kelurahan Singoneran RT 07/RW 02 sukses mengembangkan usaha bersama. Dari pelatihan rajut itu, semula hanya 9 orang yang tergabung kini jadi 25 orang dan menjadi Kelompok Rajut Bertumbuh Benang Emas 64132 dimana produk rajut mereka tembus hingga luar negeri.
Kesuksesan itu mengundang kekaguman Walikota Abu Bakar yang disampaikan saat acara Kopi Tahu di Gedung Serbaguna Kelurahan Singonegaran, Selasa (26/10/22). Apalagi penyelenggaraan pelatihan ibu-ibu tersebut menggunakan dana Prodamas Plus.
Kesuksesan itu berawal karena pandemi Covid-19, para ibu-ibu di lingkungan tersebut bingung melakukan kegiatan yang bermanfaat. Akhirnya mereka berinisiatif mengusulkan pelatihan rajut kepada Ketua RT 07 di Desember 2021 melalui Prodamas. Pertama hanya 9 orang yang tergabung dalam Kelompok Rajut ini, sekarang sudah ada 25 orang yang ikut merajut untuk memajukan usaha bersama.
“Dari pelatihan rajut itu, sekarang sudah menjadi Kelompok Rajut Bertumbuh Benang Emas 64132. Produk hasil rajutan kami sudah tembus ke Taiwan dan juga Hongkong. Kami bisa jual ke luar negeri, promosi melalui teman satu dengan lain akhirnya bisa terhubung sampai luar negeri, dibawa oleh para TKW/TKI,” cerita Miko Bagian Promosi di Kelompok Rajut Bertumbuh Benang Emas 64132.
Produk rajutan Kelompok Rajut Kelurahan Singonegaran ini tergolong baru sehingga belum dipasarkan secara online. Namun rencana ke penjualan online pun ada dan masih mempersiapkan tenaga kerja dan ragam produk. Karena saat ini produk baru terbatas tas, dompet, peci. “Belum bisa membuat sweater dan sepatu karena untuk membuat produk itu butuh latihan lebih lanjut. Produk kami semua dibuat menggunakan tangan atau handmade,” jelas Miko.
Mengetahui produk Kelompok Rajut Bertumbuh Benang Emas 64132 Kelurahan Singonegaran, Wali Kota Kediri langsung memesan produk rajutan tersebut. “Wah keren ini. saya pesen buatin tas laptop 5. Salah satunya warna biru dan modelnya simpel,” ujarnya.
Abdullah Abu Bakar juga menawarkan produk rajutan tersebut kepada kepala OPD dan juga warga yang hadir di acara Kopi Tahu ini. “Kepala OPD dan Ibu-ibu kalau mau silakan pesan. Kalau sekarang mungkin harga masih murah, tapi entah 1-2 tahun lagi sudah tidak ada orang yang bisa merajut pasti harga jadi tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, produk rajutan Kelompok Rajutan Singonegaran ini bagus. Selain itu, ada instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk memakai produk asli Indonesia. Sehingga tidak perlu jauh-jauh bila ada tetangga yang menjual produk bagus, beli dan larisi dagangan mereka, sekaligus bisa membuat perputaran perekonomian di Kota Kediri.
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati