
SURABAYA (Lenteratoday) - Aktivitas memodifikasi busana atau reworked custom dengan beragam pernik yang menarik mulai digemari kaum muda masa kini. Seperti yang dilakukan komunitas 3C (Culture, Custom dan Coffee) dengan menggelar workshop di Baccani Cafe Jalan Wiyung Surabaya, mulai Sabtu (22/10/2022) hingga Rabu (27/10/2022).
Pada workshop kali ini, Brandon Frank mengatakan, tidak ada batasan usia untuk peserta workshop. "Siapa saja boleh ikut, dan tidak dipungut biaya, alias gratis," ucapnya.

Peserta pun dapat memilih item workshop yang akan diikuti, sebab tidak hanya utak atik jaket denim atau custome jacket, yang diselenggarakan di sini, melainkan juga melukis totebag, anima watercolor, membuat pembatas buku, yang bisa diikuti para peserta.
"Caranya mudah, peserta cukup datang langsung ke Baccani Cafe di Jalan Wiyung, dan mendaftar," tambahnya.

Serunya lagi, tidak hanya workshop aneka reworked custom yang digelar, namun juga ada piercing dan tattoo.
Bicara soal piercing atau tindik, tidak lepas dari trend fashion. "Banyak orang melakukan piercing karena melihat di media sosial artis favorit mereka menggunakan piercing," tutur Gupil, pria yang menekuni seni piercing ini.
Kendati demikian, Gupil mengatakan konsumen piercing tidak hanya dari kalangan kaum muda. "Usia 50 tahun pun ada. Pria ataupun wanita,” imbuh pria yang tergabung dalam komunitas Bombtrack ini.

Dalam memberikan piercing pada konsumen, dirinya selalu mengingatkan bahwa faktor kesehatan sangat penting untuk menjadi perhatian, baik pada sebelum maupun sesudah piercing.
"Misalnya, sebelum piercing, seseorang harus makan cukup terlebih dahulu, agar stamina tubuh tetap fit saat menjalani proses piercing," terangnya.
Demikian pula saat seseorang akan membuat tattoo di tubuhnya. Tubuh yang fit mutlak menjadi syarat utama.
Selain itu, perawatan sesudah menjalani piercing ataupun tattoo juga sangat penting, agar tidak terjadi infeksi.
Untuk tatto ini, selain dapat memilih bentuk gambar yang diinginkan, konsumen juga dapat memilih jenis tattoo temporary atau permanen yang diinginkan.
"Untuk tatto temporary, gambar akan bertahan selama sekitar 1 Minggu, sementara untuk permanen, selamanya tidak akan hilang. Namun dari sekian banyak konsumen, sebagian besar memilih tattoo permanen," papar Rusdam.
Sementara melihat antusias pengunjung maupun anggota komunitas 3C dan Bombtrack sendiri, pihak Baccani Cafe mengungkapkan apresiasinya. "Aktivitas ini sejalan dengan konsep cafe yang memang memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin menggelar kegiatan di cafe tersebut. Kami melihat workshop ini sangat menarik sekali, dan tentunya dapat menambah jumlah pelanggan café di sini," papar Meli selaku Manager Baccani Cafe.
"Untuk kali ini, workshop ini yang digelar disini, bulan berikut mungkin ada lagi kegiatan lain dari komunitas atau kelompok yang lain," tuturnya.
Alunan musik dari live Bombtrack Band dan dari pemilik Baccani Café sendiri makin menghidupkan suasana di café malam itu.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati