22 April 2025

Get In Touch

Raganya di Penjara, Karyanya Sampai ke Kanada

Sekelompok warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang sedang mencanting batik.
Sekelompok warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang sedang mencanting batik.

SEMARANG (Lenteratoday) - Walaupun ratusan narapidana ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Bulu, Kota Semarang, namun tak menghentikan kreativitasnya untuk  tetap berkarya. Pihak LPP Semarang terus memfasilitasi warga binaannya untuk mengasah keterampilan, salah satunya dengan membatik.

Tak hanya dalam proses pembuatan batik, LPP Semarang juga memfasilitasi pemasarannya. Nantinya, sebagian besar keuntungan yang didapatkan dari penjualan akan diberikan kepada pembuat batik. Sehingga, para warga binaan tetap bisa mendapatkan penghasilan walau berada di tahanan.

Mentor Vokasi Batik, Ecoprint dan Craft, Sri Suharti, menyampaikan bahwa penjualan batik karya warga binaan LPP Semarang sudah merambah ke pasar internasional.

"Saat ini penjualan batik buatan mereka bahkan sudah sampai Kanada, dan beberapa wilayah di Indonesia," katanya saat melakukan pendampingan di LPP Semarang kemarin.

Menurutnya, hasil karya warga binaan dinilai memiliki keunggulan dibandingkan dengan batik yang terjual di pasaran pada umumnya. Motif batik yang beragam dengan pewarnaan alami, namun dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

"Yang bikin daya tarik adalah harganya terjangkau, motif dan kualitasnya juga tak kalah bagus. Disini batik tulis dengan pewarna alam ukuran 2,5 meter hanya Rp 275 ribu saja. Batik kita jual mulai Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta," terang wanita yang akrab disapa Cicik tersebut.

Setiap bulannya, warga binaan dapat memproduksi lebih dari 50 kain batik. Jenis batik yang dihasilkan pun beragam, mulai dari batik ciprat, tulis, cap, dan juga ecoprint.

Tak kalah menarik, pembuatan batik di LPP Semarang mengutamakan prinsip ramah lingkungan. Terdapat tempat khusus untuk pembuangan limbah batik, sehingga tidak aka mencemari lingkungan sekitar. Sebelumnya juga telah dilakukan AMDAL.

Batik yang telah diproduksi dipasarkan ke masyarakat umum melalui akun instagtam LPP Semarang, @lpp.semarang.

"Belinya bisa lewat web. Alamat webnya sudah dicantumkan di instagram @lpp.semarang, di web itu semua hasil karya napi dijual, jadi masyarakat bisa beli dari situ," jelas Cicik.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.