
KRIMEA (Lenteratoday)- Ledakan besar terjadi di jembatan penghubung Semenanjung Krimea-Rusia, Jembatan Kerch, pada Sabtu (9/10/2022) pagi waktu setempat. Diduga penyebab ledakan adalah bom mobil. Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas insiden ini. Meski dalam waktu hampir bersamaan pejabat Ukraina mengunggah cuitan dengan mengatakan ‘sebuah awalan’.
“Hari ini pukul 6:07 pagi (0307 GMT) di sisi lalu lintas jalan dari jembatan Krimea sebuah bom mobil meledak, membakar tujuh kapal tanker minyak yang sedang diangkut dengan kereta api menuju Krimea,” lapor Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Pihak pengelola Jembatan Krimea, Crimea Railway, dalam sebuah pernyataan juga mengkonfirmasi terjadinya ledakan di wilayah yang telah dicaplok Rusia pada 2014 lalu itu. “Sebuah tanker bahan bakar di bagian belakang kereta kargo telah terbakar. Lokomotif dan beberapa gerbong di belakangnya dibawa ke stasiun kereta api Kerch. Tanggap darurat sedang berlangsung. Penyebab insiden tersebut sedang ditetapkan,” kata pihak Crimea Railway.
Kemudian, pihak berwenang melaporkan, ledakan menyebabkan runtuhnya sebagian jalan yang dilintasi kendaraan roda empat. Selain itu, kobaran api juga muncul pada kereta barang di bagian rel paralel.“Lengkungan di atas bagian pelayaran jembatan tidak rusak,” imbuh laporan komite tersebut.
Terkait insiden ini, juru bicara manajemen Federal Road Agency (Avtodor) mengatakan arus lalu lintas kendaraan di Jembatan Krimea terpaksa ditutup. “Lalu lintas telah dihentikan sementara, personel kementerian darurat Rusia dan layanan jalan sedang bekerja di lokasi untuk mengatasi kobaran api,” kata pihak Avtodor, seperti dikutip dari TASS.
Lebih lanjut, pihak Ukraina buka suara atas insiden ledakan itu. Dalam sebuah cuitan di Twitter, penasihat Presiden Ukraina, Mikhail Podolyak, di hari yang sama mengatakan ledakan tersebut adalah ‘sebuah awalan’.
Namun, pihaknya tidak secara langsung mengeklaim tanggung jawab atas peristiwa itu.“Segala sesuatu yang ilegal harus dihancurkan, segala sesuatu yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, segala sesuatu yang diduduki oleh Rusia harus diusir,” cuit Podolyak.
Jembatan Krimea yang membentang melintasi Selat Kerch dan menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia itu terdiri dari bagian rel kereta api dan bagian kendaraan. Jembatan sepanjang 19 km ini mulai beroperasi penuh pada tahun 2020.(*)
Sumber:AFP,ist | Editor:widyawati