
MALANG (Lenteratoday) – Data terbaru terkait dengan korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) masih ada 31 orang pada, Senin (3/10/2022). Kepala Sub Koor Humas RSSA menjelaskan bahwa seluruh 31 pasien tersebut terdiri dari 5 orang yang sedang dirawat di IGD, 6 orang di ICU, dan 20 orang di ruang perawatan.
“Sekarang dari data yang terupdate saya terima jam setengah 1 tadi. Ada total 31 orang yang dirawat di RSSA ini. Ada 6 yang di ICU, artinya pasien yang memang butuh penanganan khusus dan intensif," ujar Dony Verry, Kepala Sub Koor Humas RSSA, ditemui di ruang Humas RSSA, Senin (3/10/2022).
Terkait dengan kondisi ke enam pasien di ICU, Dony mengutip yang telah disampaikan oleh Direktur RSSA, bahwa kebanyakan korban yang dirawat mengalami masalah gagar otak berat, pernafasan, dan fraktur atau patah tulang. Selain itu, lanjutnya, adalah korban dengan luka ringan dan luka sedang yakni sebanyak 20 orang di ruang perawatan.
“Kalau yang low case itu kami ada 20 orang dan dirawat di ruang perawatan biasa. Artinya mereka menderita luka ringan hingga sedang. Mungkin hari ini juga sudah diperbolehkan pulang oleh dokternya,” ungkapnya.
Dony mengatakan bahwa 20 pasien kebanyakan berasal dari Kabupaten Malang dan 1 orang dari Blitar. Lebih lanjut, terkait dengan korban yang meninggal. Dony mengatakan total sudah ada 21 jenazah yang sudah diserahkan ke keluarga.
"Sebanyak 21 jenazah yang kami tangani dan tatalaksanakan disini sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Ada yang dari Pasuruan Rejoso itu ada 2, Purwosari ada 1, Tulungagung juga ada, Kepanjen dan Kota Malang banyak, Blitar ada 1,” jelasnya.
Diakhir, Dony mengaku bahwa masih ada beberapa orang yang datang ke RSSA untuk mencari keberadaan anggota keluarganya.
“Dari kemarin sampai pagi tadi ada 2 keluarga yang datang mencari. Kemarin sore itu dari Tulungagung, dan tidak ditemukan di RSSA ini. Sebab di Kamar Jenazah kami sudah teridentifikasi semua, jadi kami sarankan untuk ke RS Wava sama RS Kanjuruhan. Hari ini tadi pagi dari Gondanglegi, dan juga tidak ada dalam data kami,” pungkasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi