
JAKARTA (Lenteratoday) – Bersimpati pada tragedi Stadion kanjuruhan yang dialami Indonesia, Pemerintahan Inggris melayangkan pesan duka citanya melalui salah satu menteri pada Sabtu (2/10/2022) malam.
Menteri Negara Inggris untuk Asia, Zac Goldsmith, mengaku sangat terkejut karena tragedi Kanjuruhan memakan banyak sekali korban. Ia mengungkapkan rasa dukanya atas tragedi sepak bola paling mematikan ketiga di dunia itu.
"Sangat mengejutkan bahwa sangat banyak orang meninggal dunia dalam insiden pertandingan sepak bola mengerikan di Jawa Timur, Indonesia," kata Goldsmith dalam pernyataan Twitter.
"Pikiran dan doa saya untuk keluarga lebih dari 170 korban [tragedi ini] dan untuk pemerintah dan masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Selain Inggris, beberapa negara juga telah mengungkapkan rasa duka atas tragedi Kanjuruhan ini.
"Atas nama seluruh staf kedutaan besar Jerman dan pemerintah, saya menyampaikan duka cita mendalam. Doa dan perasaan duka kami menyertai keluarga korban meninggal dunia dan terluka. #PrayForKanjuruhan," kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Ina Lepel, dalam akun Twitter-nya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Ahmad Faizal Azumu, turut mengucapkan pesan duka citanya melalui Twitter.
"Saya turut berbela sungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban yang tewas dalam tragedi kerusuhan saat pertandingan Arema FC - Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang," tulis Ahmad Faisal Azumu melalui akun Twitter-nya.
"Semoga insiden ini tidak berulang dan menjadi teladan buat kita semua," katanya lagi.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga telah mendoakan semua korban tewas dan terluka dalam tragedi Kanjuruhansaat memimpin misa dari balik jendela yang menghadap ke St. Peter's Square di Vatikan, Roma, Minggu (2/10).
Tragedi Kanjuruhan memang menarik perhatian internasional. Sejumlah media asing, mulai dari CNN hingga The New York Times, menyoroti tragedi yang menewaskan setidaknya 125 orang tersebut.
Berbagai klub bola dunia dan atlet sepakbola ternama juga melayangkan simpati dan duka cita terhadap para keluarga dan korban tragedi Kanjuruhan.
Kericuhan ini bermula ketika skuad tuan rumah, Arema FC, dinyatakan kalah dalam laga melawan Persebaya dengan skor 2-3.
Tak terima, sejumlah pendukung Arema turun dari tribun penonton ke tengah lapangan. Karena situasi kian kacau, kepolisian sempat mengadang penonton, kemudian menembakkan gas air mata.
Namun, gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke arah pendukung yang turun ke lapangan, tapi juga ke tribun penonton. Para pengunjung pun panik.
Massa lantas berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati