22 April 2025

Get In Touch

Dua Hari, Rosi Tak Kunjung Pulang Paska Insiden Kanjuruhan

Suasana RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA)
Suasana RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA)

MALANG (Lenteratoday) – Di tengah suasana duka akibat insiden Kanjuruhan, cerita sedih masih menyelimuti keluarga terduga korban Stadion Kanjuruhan, Rosi Fajar Valentino, pria asal Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang yang sampai saat ini masih belum ditemukan.

“Kami kerabatnya, disuruh cari keberadaannya ini. Sebetulnya kami juga belum pasti apakah mas Rossi ini turut melihat ke Stadion apa tidak, tapi kejadian mulai dari hilang itu sama persis dengan insiden Kanjuruhan itu. Keluarga jadi khawatir,” jelas Aldo dan Ajis, selaku kerabat Rossi saat ditemui di RSSA dalam upaya pencarian Rossi, Senin (3/10/2022).

Aldo, salah satu kerabat dari terduga korban Kanjuruhan tersebut kemudian menyebutkan kronologi kejadian hilangnya Rossi. Pria yang memiliki tato di lengan atas sebelah kanan itu, dikatakan Aldo berpamitan pada keluarga untuk pergi ke Malang pukul 16.00 WIB hari Sabtu (30/9/2022), dan tidak dikatakan spesifik tujuan perginya.

“Jam empat sore itu pamit ke keluarga mau ke Malang, tapi tidak bilang mau kemana. Saya tanya apa ada ribut sama istrinya, katanya nggak, memang niat mau pergi sendiri,” jelasnya.

Kepanikan keluarga muncul akibat Rossi tak kunjung pulang, barengan dengan adanya insiden Kanjuruhan pada dini hari. Aldo melanjutkan bahwa terakhir Rossi mengaktifkan telepon selulernya pada pukul 18.35 WIB dan tidak dapat dihubungi oleh keluarga, padahal Rossi tidak pernah menolak jika dihubungi.

“Keluarga panik, padahal orangnya ini fast respon tapi kok barengan sama kejadian ini, ikut nggak bisa dihubungi. Last Seen di Whatsapp itu terakhir jam setengah 7. Hari Minggu kemarin kita sengaja untuk menunggu di rumah, kalau saja memang pulang. Tapi sampai malam gak ada pulang, jadi Senin pagi ini kita ke RSSA buat ngecek,” ungkapnya.

Bermodal dengan foto dan ciri Rossi, Aldo dan Ajis mulai menanyakan keberadaan kerabatnya tersebut ke RSSA dan RS Kepanjen. Pihaknya mengaku masih belum siap jika nantinya Rossi dinyatakan tidak selamat oleh pihak RS.

Dengan suara yang sedikit bergetar menahan sedih, Aldo dan Ajis mengharap agar segera dapat menemukan keberadaan Rossi dan berkumpul kembali dengan keluarga dalam keadaan selamat.

“Kalau bisa ya selamat, kami nggak tahu kalau keluarga dengar mas Rossi ini sudah tiada, gimana responnya. Tapi kami harapnya selamat dan masih sehat,”

Diakhir, Aldo dan Ajis kemudian diarahkan oleh pihak RSSA untuk menemui bagian humas. Dikatakan oleh Kepala Sub Koor Humas RSSA, Dony Verry, bahwa sesuai dengan 21 data korban yang meninggal akibat kejadian Kanjuruhan, serta data korban yang masih dirawat, tidak ditemukan pasien yang sesuai dengan identitas Rossi. Pihak Humas RSSA kemudian menyarankan keluarga Rossi untuk melihat informasi pada crisis centre di Pemkot dan Pemkab Malang, serta berharap agar Rossi dapat segera ditemukan oleh keluarga. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.