Laporan Kapolda Jatim, Ini Kronologi Tragedi Tewasnya 127 Orang dalam Pertandingan Liga 1

MALANG (Lenteratoday) - Dalam laporan dari Kapolda Jatim kepada Kapolri, disampaikan kronologi tragedy tewasnya 127 orang pada Pertandingan Derby Jatim antara Persebaya Vs Arema. Dalam laporan tersebut yang disampaikan pada konferensi pers, diungkapkan kronologi sebagai berikut :
Pada Sabtu (1/9/2022), pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain. Mereka dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.
Pada pukul 22.00 Wib saat pemain dan official Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC, oleh petugas keamanan di lindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.
Selanjutnya, suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena suporter Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan.
Aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter Aremania yang menyerang tersebut. Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.
Pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam Stadion Kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.
Pukul 22.30 WIB saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar Stadion Kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain. Kemudian Aremania juga merusak 2 unit mobil patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit truk Brimob dan 2 unit mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
Selanjutnya, Aremania yg mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.
Akibat kejadian tersebut, banyak suporter Aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka. Suporter Aremania yang mengalami luka - luka dan sesak nafas dirawat ruang medis Stadion Kanjuruhan.
Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit di wilayah Kepanjen, antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya.
Total jumlah korban meninggal dunia 127 orang, dalam perawatan: 180 orang. Sebanyak 3 anggota kepolisian juga turut menjadi korban meninggal dunia.
Sementara sebanyak 13 unit kendaraan telah dirusak dan dibakar.
Reporter : Santi, rls | Editor : Endang Pergiwati