SEMARANG (Lenteratoday) - Demi meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah terus menggaungkan literasi digital.
Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum mengatakan bahwa literasi digital terus disuarakan melalui media sosial Diskominfo Jateng, @kominfo.jateng.
"Literasi kita kan punya medsosnya, lihat medsos Diskominfo itu literasi bagaimana melindungi data pribadi, data pribadi itu apa, data pribadi yang umum itu apa, data pribadi yang spesifik itu apa jangan gampang klik iklan link-link," katanya saat ditemui di kantornya (27/9/2022).
Disamping itu, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berwaspada dalam bermedia sosial. Khususnya dalam membagikan hal-hal yang berkaitan dengan data pribadi.
"Bukan hanya link-link tadi, kadang mereka juga mengeshare apa saja, kantornya ada dimana, gedungnya, makanya kita mengurangi foto-foto yang sifatnya menjurus orang ini kerja dimana, kecuali sudah diprivate. Kadang anak-anak itu yang kita harus hati-hati ya," ujarnya.
Menurutnya, anak-anak lebih rentan untuk membocorkan data pribadi, lantaran hobinya bermain sosmed dan kurangnya literasi akan pentingnya menjafa data pribadi.
Disamping itu, Subroto Buhi Utomo sebagai Tim Siber Diskominfo Jateng, menyampaikan bahwa social engineering juga menjadi hal yang perlu diwaspadai saat ini.
"Sebenarnya hacker itu kan tidak hanya orang yang punya keahlian komputer, yang paling berbahaya yang semua orang bisa melakukan itu adalah social engineering. Social engineering yang sangat-sangat berbahaya, karena semua orang bisa," ungkapnya.
Adapun social engineering atau rekayasa sosial merupakan sebuah teknik manipulasi yang memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan akses pada informasi pribadi atau data-data berharga.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
.jpg)
