
SEMARANG (Lenteratoday) - Kemanan data siber menjadi hal yang patut diperhatikan oleh seluruh pihak, tak terkecuali pemerintah. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah mengklaim telah melakukan sejumlah upaya dalam mengamanakan data siber.
Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum, mengatakan bahwa di lingkungan OPD Jateng telah dibentuk CSIRT (Computer Security Insident Response Team) untuk merespon permasalahan data siber secara lebih cepat.
"Bagaimana mengamankan siber salah satunya bahwa Provinsi Jawa Tengah itu sudah pakai CSIRT, jadi tim respon cepat penanganan siber dan itu pun sudah terbentuk di seluruh dinas, OPD-OPD, DPR punya tim siber kecil, induknya kan di kami, mereka juga punya," katanya saat ditemui di Kantornya kemarin.
Pada pelaksanaanya, Diskominfo Jateng bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sebelumnya, Jateng telah sukses menjadi pilot project penerapan CSIRT. Pelaksanaannya pun sudah berjalan selama hampir 6 tahun terhitung sejak tahun 2016.
Demi terus menyukseskan CSIRT, ia berpesan kepada seluruh kepala SKPD di Jateng untuk turut mendukung keberadaan CSIRT dengan mengembangkan kapasitas SDM dan insfrastruktur.
"Harus ada pengembangan terkait dengan fasilitas insfrastrukturnya, kemudian knowledge SDM nya untuk bimtek dan sebagainya, kemudian tim yang kuat karena tanpa itu juga nggak bisa. Jadi tim yang ada di tim IT itu yang diperkuat," ujarnya.
Mendukung kapasitas SDM tenaga IT di lingkungan Pemprov Jateng, Diskominfo telah menggelar beberapa kali bimbingan teknis (Bimtek). Nantinya, Bimtek ini akan digelar rutin demi meningkatkan kualitas SDM IT.
"Bimtek tetap digelar dimana-mana, baik yang kita laksanakan, mau ikut dari swasta, mau ikut dari mana silahkan, ruang itu dibuka lebar. Kemudian komitmen dari SDM untuk tertib ya, tertib untuk yang menangani IT disesuaikan dengan SOP harus paham ketika dia berselancar di dunia siber," terangnya.
Sementara itu, Tim Siber Diskominfo Jateng, Martius Apun Heses, menyampaikan bahwa telah dilakukan pengecekan secara rutin terkait keamanan data siber di lingkungan Pemprov Jateng.
"Jadi untuk pengecekan keamanan data itu setahun 2 kali, di awal dan di akhir tahun. Itu tim Diskominfo sudah membentuk itu. Pendampingannya dari BSSN," katanya.
Memperkuat keamanan data siber, Diskominfo juga telah meluncurkan aplikasi Tata Praja yang dapat memfasilitasi kinerja seluruh OPD. Selain itu, Tata Praja dinilai mampu meminimalisir pemindahan data siber.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati