20 April 2025

Get In Touch

Tanggapi Kasus Yosep Parera, JCW: Harus Ada Peningkatan Kualitas Advokat

Koordinator Jateng Corruption Watch (JCW), Kahar Muamalsyah.
Koordinator Jateng Corruption Watch (JCW), Kahar Muamalsyah.

SEMARANG (Lenteratoday) - Menanggapi ditetapkannya pengacara asal Semarang, Yosep Parera sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA), Jateng Corruption Watch (JCW) angkat bicara.

Koordinator JCW, Kahar Muamalsyah, mengatakan bahwa ia cukup prihatin akan kasus korupsi yang melibatkan penegak hukum tersebut.

"Sangat prihatin ya melihat kasus ini karena melibatkan penegak hukum, advokat, pengadilan, bahkan, hakim agung. Jadi ini menunjukkan bahwa di penegak hukum pun korupsi ini sudah begitu mengakar gitu," katanya saat dihubungi baru-baru ini.

Adapun motif korupsi yang diterapkan oleh tersangka Yosep merupakan motif yang sering dijumpai di kalangan advokat.

"Ya kerap, kerap terjadi di banyak tempat di pengadilan ya, pengadilan karena menginginkan kasusnya segera diselesaikan atau menginginkan menang perkara dan lain-lain bisa saja itu bisa," jelas Kahar.

Pria yang kesehariannya juga berprofesi sebagai advokat tersebut, turut menekankan harus adanya upaya memperbaiki kualitas advokat untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

"Penting sekali untuk meningkatkan kapasitas. Jadi bukan hanya meningkatkan kuantitas jumlah advokat, tetapi penting sekali untuk meningkatkan kualitas dan bukan hanya skill cara bagaimana mereka memenangkan perkara, tetapi soal kehormatan sebagai profesi yang terhormat sebagai officium nobile," jelasnya.

Ia berharap proses penyelesaian kasus suap ini dapat berjalan secara transparan. Sanksi yang dikenakan pun diharapkan sesuai dengan apa yang telah diatur dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.

Disamping itu, Kahar juga mengungkapkan bahwa maraknya kasus korupsi di Indonesia bukanlah persoalan moral dan keilmuan, melainkan persoalan budaya yang sudah mengakar. Didukung dengan sistem birokrasi yang masih berbelit-belit, membuka banyak celah untuk praktik korupsi.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.