
SEMARANG (Lenteratoday) - Rombongan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membuka segel yang terpasang di 10 los dan 1 kios di Pasar Johar. Penyegelan sendiri sudah dilakukan tiga bulan yang lalu akibat tidak adanya aktivitas penjualan di lapak tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menyampaikan bahwa pembukaan segel dilaksanakan karena sudah terpenuhinya daftar pedagang pengganti.
"Lha hasil kemarin, koordinasi dengan Dinas Perdagangan, memang ada 11 yang minta dibuka, karena itu sudah lebih dari 3 bulan. Karena sudah ada penggantinya, dengan syarat-syarat administrasi dan ijin-ijin," katanya (13/9/2022).
Selama disegel, pemilik lapak tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi jual beli. Adapun penyegelan ini dilakukan untuk menghidupkan Pasar Johar. Lapak-lapak yang tidak aktif disegel dan dicarikan pedagang pengganti sehingga Pasar Johar dapat difungsikan dengan maksimal.
"Maka saya selaku Satpol PP ikut campur tangan karena dulu pernah di Dinas Perdagangan ingin Johar ramai, yang jelas tempat ini harus maju. Pasar yang dibangun hampir 800 miliar jadi kita harus mengamankan," ujar Fajar.
Menambahkan, Kepala Bidang Penataan dan Penetapan Dinas Perdagangan Kota Semarang, Ali Sofyan, menyampaikan bahwa pedagang pengganti berasal dari daftar tunggu pedagang yang belum sempat mendapatkan lapak.
"Nantinya akan dialihkan, khususnya bagi pedagang yang sudah mendaftar tapi belum mendapatkan tempat," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang yang lapaknya disegel oleh Satpol PP, Kustiti, menyatakan bahwa ia sebelumnya kaget dengan adanya penyegelan ini, karena saat itu dirinya menutup toko untuk menjaga saudaranya yang sedang sakit.
"Pada saat itu saya libur dua hari karena ada saudara sakit. Kios harus ditempati, gak boleh libur. Waktu mau buka, kaget kok disegel. Ketika saya urus harus menunggu segel dilepas dulu, nggak berani nempati selama disegel, jadi tutup selama dua minggu," ujar wanita berusia 64 tahun tersebut.
Kendati demikian, ia merasa bersyukur karena hari ini segel di tokonya sudah dibuka kembali, sehingga ia bisa menjual dagangannya kembali.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati