20 April 2025

Get In Touch

STIE Pemuda Surabaya Kembalikan Dolanan Anak – Anak di Kampung Lali Gadget Sidoarjo

STIE Pemuda Surabaya Kembalikan Dolanan Anak – Anak di Kampung Lali Gadget Sidoarjo

SIDOARJO (Lenteratoday) - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa dari STIE Pemuda Surabaya, di Desa/Kecamatan Bendet, Wonoayu, Sidoarjo, berlangsung dari Minggu (4/9/2022) hingga hari ini, diikuti dengan antusias oleh anak – anak warga setempat yang mengikuti rangkaian agenda mingguan di Kampung Lali Gadget.

Berkolaborasi dengan Kampung Lali Gadget (KLG), Wonoayu, kegiatan KKN ini membawa pengalaman baru di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi di Kota Sidoarjo. Bahkan juga berhasil menciptakan suasana kembali ke alam dan mengenalkan tentang serunya bermain di masa anak - anak.

Irfandi, pendiri KLG dan pengrajin Udeng Pacul Gowang mengatakan, konsep permainan KLG ini adalah beasiswa bermain. “Jadi anak- anak diajak untuk bisa menyatu dengan alam, bermain dengan bahan alam dan tidak mengandalkan gadget sebagai media bermain. Selain menambah wawasan, juga membuat anak- anak untuk bisa lebih kreatif dan berinisiatif dalam setiap agenda permainan" jelasnya, pada Minggu (11/09/2022).

"Minggu lalu, kami dan para mahasiswa KKN mengajak anak- anak untuk belajar mengenal warna melalui media udeng dengan warna alami seperti kunyit, daun Suji, buah naga dan arang juga dengan media pasir. Minggu ini, kami mengenalkan biji - bijian untuk dibuat kolase dan karya seni dari biji – bijian," imbuhnya.

Nur Hidayah, Dosen Pendamping Lapangan STIE Pemuda menjelaskan, para mahasiswa menjalankan KKN selama dua Minggu di KLG ini, penuh semangat. “Tak hanya itu, anak - anak yang menjadi peserta mendapatkan banyak ilmu baru diperoleh dari rangkaian kegiatan ini. Selain itu juga anak - anak merasa aman dan nyaman saat bermain di luar rumah, dan dukungan serta peran orang tua sangat dibutuhkan untuk perkembangan mental serta berfikir anak," jelasnya.

Karena itu, lanjut Nur, jika mahasiswa mendapatkan sejumlah kesulitan di lapangan yang tidak bisa diselesaikan, maka para dosen pendamping harus siap membantu para mahasiswanya. "Harapan saya agar mahasiswa terus mengasah skill (kemampuan) berkomunikasi, bekerjasama dan berkolaborasi dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat, tentunya harus bisa mengambil peran secara maksimal di masyarakat tempat tinggal masing – masing," tegasnya.

Sementara Nur menegaskan kepada para mahasiswa, untuk selalu menjaga norma-norma yang berlaku di masyarakat. Termasuk, menjaga nama baik institusi dan almamaternya. "Paling utama adalah menjaga nama baik diri sendiri dalam rangka membentuk personal branding dan almamater kampus," pungkasnya.

Sumber : Humas | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.