22 April 2025

Get In Touch

Mensos Jenguk Balita yang Dianiaya Orangtua Angkat di Blitar

Mensos RI Tri Rismaharini saat menjenguk balitar RA di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar (Ist)
Mensos RI Tri Rismaharini saat menjenguk balitar RA di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar (Ist)

BLITAR (Lenteratoday) -Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjenguk RA (3) balita asal Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh orangtua angkatnya.

Mensos Risma Tri Rismaharini tiba di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 15.30 Wib bersama beberapa pejabat Kemensos, disambut oleh Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom, Kadinkes Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati dan Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dr Endah Woro Utami.

Risma langsung mendatangi kamar tempat balita RA menjalani perawatan. Mantan Walikota Surabaya ini melihat dan memastikan secara langsung kondisi RA yang diduga mengalami penganiayaan oleh orangtua angkat sekaligus tetangganya.

Pada kesempatan ini Risma juga tampak berdialog dengan ibu RA, kemudian memberikan beberapa mainan untuk RA.

Kepada wartawan, Risma semula membaca berita mengenai adanya balita yang didiga dianiaya di Blitar dari media scan Kemensos. Ia melihat ada yang aneh anaknya dititipkan pada tetangganya.

"Kemudian diketahui kalau ternyata ibunya menjadi calon TKI, tapi ibunya sudah kembali ijin pada PJTKI untuk merawat anaknya," ujar Risma.

Risma menjelaskan juga minta pada ibunya tidak usah pergi menjadi TKW, karena kondisi anaknya mengalami trauma psikis berat. "Staf saya direktur anak saya tinggal disini, untuk menanganai masalah penganiayaannya dan masalah ibunya dengan PJTKI di Malang. Karena ibunya saya minta tidak usah pergi menjadi TKW, kasihan kondisi anaknya trauma berat hanya mau dengan ibunya saja," jelasnya.

Risma juga sudah menawari pekerjaan untuk ibu balita RA, Chofidatul Chusnah supaya bisa tidak pergi menjadi TKI.

"InsyaAllah tadi saya tawari bekerja di Makam Bung Karno kan di bawah Kemensos, nanti kalau anaknya sudah bisa ditinggal," ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan saat ini 2 orang terduga pelaku penganiayaan balitar RA telah diamankan, pada Jumat(2/9/2022). Pelaku adalah orangtua angkat korban berinisial TB (48) dan NH (40).

"Orangtua angkat yang bersangkutan yang menjadi terduga pelaku, sudah diperiksa dan sudah ditahan. Proses sedang berjalan," kata AKBP Adhitya.

Diterangkan perwira dengan dua melati di pundak tersebut, berdasarkan pengakuan kedua pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban karena balita RA sering ngompol di sembarang tempat.

"Kata pelaku anak ini sering pipis dimana-mana, tanpa memberi tahu orang tuanya sehingga memicu kejengkelan dan amarahnya. Kami juga mendalami keterangan dari saksi yaitu tetangga sekitar, kalau pelaku laki-laki atau suaminya ini memang temperamental," terangnya.

Seperti diketahui seorang balita RA (3) asal Dusun/Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan luka lebam dan memar di beberapa bagian tubuhnya oleh neneknya, Sarifah pada Rabu(31/8/2022) lalu.

Anak tersebut kemudian dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, untuk mendapat perawatan.

Selama sebulan lebih sejak ibunya Chofidatul Chasanah masuk penampungan untuk menjadi TKI ke luar negeri. Balita perempuan tersebut diasuh oleh orang tua angkatnya yang juga tetangganya sendiri TB dan NH. Kedua orang ini diminta agar mengadopsinya, karena pasangan TB dan NH belum punya anak (*)

Reporter: Arief Sukaputra|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.