20 April 2025

Get In Touch

Ditinggal Jadi TKI, Balita di Blitar Diduga Dianiaya Orang Tua Angkat

RA Balita asal Blitar yang diduga korban penganiayaan oleh orang tua angkatnya.
RA Balita asal Blitar yang diduga korban penganiayaan oleh orang tua angkatnya.

BLITAR (Lenteratoday) - Balita asal Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar diduga menjadi korban penganiayaan orang tua angkatnya. Dugaan itu muncul setelah ditemukan luka di beberapa bagian tubuhnya hingga dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian yang menimpa balita RA berusia sekitar 3 tahun ini, diketahui oleh neneknya, Sarifah (53) ketika akan menjenguknya di rumah orang tua angkatnya TB dan NH yang masih tetangganya sendiri. "Neneknya datang untuk menjenguk dan membawanya ke Posyandu, Rabu(31/8/2022) kemarin," ujar Kasun Pasirharjo, Samsul pada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Ketika datang di rumah TB dan NH, neneknya langsung menanyakan keberadaan cucunya RA. Kemudian dijawab oleh NH kalau RA berada di belakang sedang makan.

"Saat itulah nenek RA menemukan cucunya dalam kondisi memprihatinkan di dekat kamar mandi, ada luka di bibir serta memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya. Langsung oleh neneknya dibawa berobat ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," jelas Samsul.

Dari informasi yang dihimpun, RA merupakan putri dari pasangan Amirul Amin dan Chofidatul Chasanah. Namun sejak masih dalam kandungan, ayahnya pergi dan tidak diketahui keberadaanya hingga sekarang sehingga sejak lahir hanya diasuh ibunya.

Sebagai janda yang menanggung biaya kehidupan putrinya, Chofidatul memutuskan berangkat menjadi TKI ke luar negeri. Maka sejak 20 Juli 2022 lalu masuk penampungan, RA diminta oleh ibunya agar diadopsi oleh tetangganya TB dan NH. Jadi RA diasuh oleh orang tua angkat, yang masih tetangganya sendiri sudah sebulan lebih.

Sementara itu secara terpisah Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari nenek RA terkait kasus dugaan penganiayaan, oleh orang tua angkat balita tersebut.

"Namun, pihaknya belum memintai keterangan lebih lanjut karena korban masih dalam perawatan, kemudian pelapor (nenek korban) masih menemani korban," kata AKP Tika.

Diungkapkan perwira dengan balok tiga di pundak ini, dari hasil keterangan awal pelapor (nenek korban. Ketika ditanyakan pada NH kenapa cucunya mengalami luka lebam dan memar, dijawab jatuh di parit sawah.

"Selain itu korban RA juga dikatakan tidak mau bilang kalau akan pipis atau BAB, serta sulit dibangunkan," ungkapnya.

Ditambahkan AKP Tika saat ini sedang dilakukan pendalaman penyelidikan, dengan mengumpulkan alat bukti dan nanti akan meminta keterangan dari saksi-saksi. "Termasuk meminta bantuan ahli psikologi untuk melakukan pemeriksaan korban, dalam upaya meminta keterangan," imbuhnya. (*)

Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.