20 April 2025

Get In Touch

UMKM Berkreasi dengan Limbah, Raup Keuntungan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Madya Pramuardi, pelaku usaha The Scraft, wooden tableware dari limbah kayu.
Madya Pramuardi, pelaku usaha The Scraft, wooden tableware dari limbah kayu.

SEMARANG (Lenteratoday) - Berawal dari kepeduliannya akan banyaknya limbah kayu yang terbuang saat dirinya bekerja di salah satu perusahaan mebel asal Korea, mendorong Madya (47) untuk berinovasi. Berbekal keterampilan dan kreativitasnya, ia mulai berkreasi memanfaatkan limbah kayu menjadi beragam produk wooden tableware menarik, seperti talenan, sendok, garpu, dan peralatan dapur lainnya.

Usaha wooden tableware ini pun telah ia mulai sejak 2009 dengan nama CV. Furniwell Calistaprima Design, namun produksi hanya terbatas tergantung permintaan saja. Kemudian, pada tahun 2018, ia mulai rutin memproduksi dan memperluas jangkauan hingga memunculkan brand The Scraft.

"Konsepnya dari limbah, karena dari limbah yang kita bikin, mebel itu kan limbahnya kayak kebuang gitu kan, cuma diambil sama orang jadi kayu bakar. Kan kita mikir sekian banyak limbah ini terus sayang kalau nggak dimanfaatin kan gitu," kata Madya saat ditemui di Galerinya (28/8/2022).

Tak tanggung-tanggung, berbagai produk yang diproduksinya pun telah merambah ke pasar internasional. The Scraft telah melakukan ekspor ke sejumlah negara, seperti Singapura, Korea, dan Amerika.

"Ini yang rutin saat ini kita kerjasama sama Bank Indonesia, kita kirim ke Singapura. Untuk ekspor sekarang sudah mulai banyak permintaan ini dari Korea. Kita kirim juga mebel ke Amerika terus begitu pandemi itu kan ongkos kirimnya ke Amerika jadi mahal banget, buyernya ndak mau, akhirnya berhenti. Ntar deh kalau ongkirnya udah turun," jelas Madya.

Melalui bisnis The Scraft, Madya juga bisa berbagi kebermanfaatan dengan pengarajin lain yang merupakan mitra kerjanya. Dalam satu proyek, ia bisa menggandeng 10 pengrajin untuk turut berkarya. Adapun para pengrajin tersebut berasal dari Jepara, Jawa Tengah, mengingat keberadaan gudang The Scraft juga berada disana.

Selama keberjalanan The Scraft, Madya mengaku total omzet rata-rata yang didapatkan dalam satu bulan mencapai 50-100 juta rupiah. Hasil tersebut ia dapatkan melalui penjualan pribadi, kerjasama, hingga mengikuti event-event yang digelar pemerintah maupun BUMN. Harga yang dibandroll untuk per produknya pun mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Sebagai pelaku usaha kreatif, Madya turut mengungkapkan kendala yang dihadapinya selama menjalankan usaha, yakni urusan permodalan. Dengan gencarnya isu kepedulian pada UMKM, diharapkan pemerintah dapat memberikan fasilitas pemodalan yang lebih fleksibel, tidak memberatkan pada urusan administrasi. Hal tersebut dirasa perlu menjadi pertimbangan mengingat banyaknya pelaku usaha yang terhambat pemodalannya akibat urusan administrasi.

Adapun beragam produk wooden craft dari The Scraft dapat dilihat di akun instagram @craftandfurniture dan website www.scraftproduct.com.

Reporter : Azifa Azzahra  | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.