20 April 2025

Get In Touch

Dinkes Kota Malang Himbau Waspadai Gejala Cacar Monyet

dr. Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan kota Malang
dr. Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan kota Malang

MALANG (Lenteratoday) – Adanya satu kasus pasien terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia menjadikan Kepala Dinas Kesehatan kota Malang, dr. Husnul Muarif, menghimbau tenaga kesehatan (nakes) untuk waspada terhadap gejala cacar monyet. Dia juga menghimbau pada masyarakat kota Malang untuk antisipasi dan segera memeriksakan diri jika terdapat gejala-gejalanya.

“Karena ini sudah menjadi kebijakan nasional, sudah ada satu terkonfirmasi cacar monyet juga di Jakarta, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sudah menerbitkan surat edaran. Sudah disampaikan juga di Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota,” terang dr. Husnul Muarif, ditemui seusai menghadiri agenda Bapenda dan BPKP kota Malang, Senin (22/8/2022).

Dia mengharap dengan adanya surat edaran tersebut, paling tidak faskes di Kabupaten dan Kota bisa menentukan suspek atau setidaknya berdasarkan gejala, dan riwayat perjalanan seseorang.

“Prinsipnya bahwa tenaga kesehatan harus tahu apa itu cacar monyet. Kemudian mereka harus bisa mendeteksi gejala cacar monyet, sehingga nanti di faskes bisa menetapkan terkait dengan kriteria penderitanya. Di Jakarta kemarin kan kasusnya karena riwayat perjalanan dari negara yang dilaporkan sudah terdapat kasus cacar monyet,” lanjutnya.

Husnul melanjutkan pernyataannya, bahwa pasien yang diduga terjangkit cacar monyet harus terlebih dahulu melalui empat tahapan kriteria faskes yakni konfirmasi, probable, suspek, dan discarded.

“Nanti faskes bisa menetapkan kriteria pasiennya ini, terkonfirmasi bergejala atau tidak bergejala setelah dilakukannya screening dan pemeriksaan, kemudian apakah tergolong suspek atau bagaimana. Selanjutnya probable, dan discarded,” jelasnya.

Dia menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa dengan Jakarta, pihak Dinas Kesehatan kota Malang telah melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala yang ditimbulkan oleh cacar monyet ini. Sehingga harapannya masyarakat tidak panik dan segera memeriksakan diri ke faskes masing-masing.

“Kita beri edukasi terkait dengan gejalanya, karena gejala cacar monyet hampir sama dengan cacar biasa. Tapi, terdapat tanda-tanda yang bisa mengarah ke cacat monyet. Di sinilah tugas tenaga kesehatan untuk mengonfirmasi gejala dari tanda-tanda pasien. Sehingga apabila masyarakat mengalami demam, badan terasa nyeri semua, kemudian terdapat ruam, bintik-bintik merah, ataupun sampai ada gelembung atau lesi, maka diusahakan untuk secepatnya ke faskes agar mendapat penanganan yang lebih baik,” terangnya.

Husnul menambahkan, untuk pasien yang menderita cacar monyet agar dapat melakukan isolali mandiri jika memang tidak terdapat komorbid atau infeksi lainnya.

“Karena sifatnya penyakit ini bisa sembuh sendiri asalkan tidak ada komorbid dan infeksi lain. Lama isolasi harus sesuai dengan masa inkubasi yakni 21 sampai 28 hari,” imbuhnya.

Terkait dengan ada atau tidaknya kasus cacar monyet di Malang, mengingat banyaknya perguruan tinggi di Malang yang saat ini tengah melaksanakan kegiatan orientasi mahasiswa baru, Husnul juga menyebutkan bahwa belum ada laporan terkait pasien dengan gejala cacar monyet dari perguruan tinggi di Malang. Ia juga menyebutkan belum ada laporan konfirmasi kasus cacar monyet dari rumah sakit di kota Malang.

Perlu diketahui, kasus cacar monyet DKI Jakarta kemarin terdeteksi dari 23 suspek, satu positif terkonfirmasi cacar monyet, sehingga 22 orang dinyatakan tidak terjangkit. Oleh karena itulah kemarin diumumkan bahwa di Indonesia sudah terdapat satu kasus terkonfirmasi untuk cacar monyet. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.