23 April 2025

Get In Touch

PMT Terbukti Efektif Turunkan Stunting di Kota Semarang

Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat ditemui di Kantor Kecamatan Genuk.
Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat ditemui di Kantor Kecamatan Genuk.

SEMARANG (Lenteratoday) - Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak kategori stunting dan ibu hamil calon stunting terus dilakukan di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang pun membentuk tim khusus penanganan stunting untuk merespon tingginya angka stunting.

“Kami memulai dengan pembentukan tim stunting gitu ya, sementara dari Dinas Kesehatan itu menyampaikan bahwa angka stunting ini tinggi, dan sudah menjadi program nasional,” kata Wakil Walikota Semarang, Hevearita GR, saat ditemui di acara demo masak pencegahan stunting di Kecamatan Genuk tempo hari.

Menurutnya, kurangnya asupan makanan bergizi menjadi penyebab utama stunting yang harus diperbaiki, sehingga jajaran Pemkot Semarang memilih untuk menggaungkan PMT. Adapun upaya PMT telah dilakukan sejak tahun 2020, sebelum menjadi program nasional.

“Upaya-upaya itu adalah yang pertama PMT, jadi pada tahun 2020, itu sudah dilakukan pilot project di Tanjung Mas, dan itu terbukti bahwa dengan pemberian makanan tambahan yang penuh gizi. Hasilnya, dalam waktu 4 bulan bisa meluluskan 14 anak, yang stunting menjadi tidak stunting,” ujar Hevearita.

Tidak hanya di Tanjung Mas, di Kecamatan Genuk, PMT juga terbukti menurunkan angka stunting dari 59 anak menjadi 34 anak. Setelah terbukti mampu menurunkan angka stunting, pada tahun 2021 hingga sekarang, PMT diperluas hingga seluruh kelurahan dan kecamatan di Kota Semarang melalui puskesmas-puskesmas.

Mengingat angka stunting dan calon stunting yang cukup banyak, Pemkot Semarang mengupayakan pembiayaan bersama untuk PMT. Hal tersebut untuk menghindari alokasi APBD yang membengkak.

“Kalau kita selalu yang memberikan makanan ini kan anggarannya juga besar. Jadi dengan adanya Sibening ini dibentuk orang tua asuh, jadi tetangganya bisa memberikan makanan tambahan, tapi itu yang rutin,” jelas Hevearita.

Pemkot Semarang mengajak masyarakat Kota Semarang yang bersedia menjadi orang tua asuh anak stunting melalui program Sibening (Bersama Tangani Stunting). Nantinya, orang tua asuh bertugas memberikan asupan makanan bergizi setiap harinya melalui dana yang diberikan ke puskesmas setempat.

Tak lupa, wanita yang kerap disapa Ita tersebut, juga menyampaikan bahwa mulai saat ini, masyarakat hendaknya menyiapkan alternatif bahan pokok sebagai upaya swasembada pangan.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.