20 April 2025

Get In Touch

Lebih dari 12 Orang Tewas dalam 30 Jam Penyandraan

Drama 30 jam penyanderaan berdarah di hotel somalia berakhir setidaknya 12 orang tewas. Foto: Reuters.
Drama 30 jam penyanderaan berdarah di hotel somalia berakhir setidaknya 12 orang tewas. Foto: Reuters.

SOMALIA (Lenteratoday) – Drama penyandraan di Hotel Hayat Mogadishu, Somalia akhirnya berakhir. Pasukan Somalia mengklaim telah mengalahkan gerilyawan yang menyerbu sebuah hotel di ibu kota Somalia itu setelah pengepungan selama 30 jam.

Dalam penyandraan berdarah itu, setidaknya ada 12 orang tewas. Namun, media lokal melaporkan jumlah korban tewas bisa lebih banyak. Para penyandera menggunakan bahan peledak untuk masuk ke Hotel Hayat Mogadishu pada Jumat (19/8/2022) sebelum dengan kekerasan mengambil kendali dan menyandera para tamu semalaman.

"Pasukan keamanan telah mengakhiri pengepungan sekarang dan orang-orang bersenjata itu tewas, kami tidak mendapat tembakan masuk dari gedung dalam satu jam terakhir," kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita AFP.

Sebagian besar hotel telah hancur setelah pemboman intens oleh pasukan keamanan sepanjang Jumat malam dan Sabtu (20/8/2022), dengan video yang menunjukkan ledakan dan asap mengepul dari atap gedung.

Seorang petugas polisi mengatakan kepada Reuters bahwa dua bom mobil telah digunakan untuk mendapatkan akses ke hotel pada Jumat malam - menargetkan penghalang depan dan gerbang.

"Sejauh ini, kami telah mengkonfirmasi 12 orang, kebanyakan warga sipil, tewas," kata Mohammed, seorang perwira intelijen yang hanya memberikan satu nama, kepada kantor berita Reuters, Sabtu (20/8/2021).

Direktur rumah sakit trauma utama Mogadishu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa merawat setidaknya 40 orang yang terluka dalam serangan hotel dan serangan mortir terpisah di daerah lain di ibu kota.

Setelah serangan awal, sebuah situs web yang berafiliasi dengan al-Shabab mengatakan sekelompok gerilyawan melakukan penembakan acak setelah secara paksa memasuki hotel. Sebuah afiliasi dari Al-Qaeda, Al-Shabab telah terlibat dalam konflik jangka panjang dengan pemerintah federal.

Kelompok ini menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah, tetapi telah mampu memperluas pengaruhnya ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh pemerintah yang berbasis di Mogadishu.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejuang yang berafiliasi dengan kelompok itu juga telah menyerang sasaran di sepanjang perbatasan Somalia-Ethiopia, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan strategi baru oleh Al-Shabab.

Serangan pada Jumat menandai yang pertama di ibukota oleh kelompok itu sejak presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, terpilih pada Mei. (*)

Sumber : okezone | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.