
Surabaya- Di sela-sela kesibukan Wali Kota Surabaya TriRismaharini berkantor di Dapur Umum, halaman Balai Kota Surabaya, ternyata diamasih meluangkan waktu untuk menjadi dosen tamu via online di forum ProgramPendidikan Regular Angkatan (PPRA) 60 tahun 2020, Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhannas), Selasa (14/4/2020).
Forum yang bertajuk Kebijakan Tata Kota Surabaya untukMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat tersebut diikuti oleh sekitar 100 oranganggota yang terhubung menjadi satu melalui saluran teleconference.
Dengan ucapan salam yang khas, Wali Kota Risma menyapa para audience untuk mengawali pertemuannya yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut. Saat itu, Wali Kota Risma memaparkan keberhasilannya dalam membangun Kota Pahlawan terhitung sejak awal pertama menjabat sebagai wali kota pada tahun 2010 hingga saat ini. Ia pun menyampaikan bahwa ‘kota’ bukanlah kata benda. Menurutnya, kota merupakan kata yang di dalamnya terdapat makhluk hidup termasuk manusia dengan segala keanekaragamannya.

“Jadi yang paling penting kota ini ada manusia yang semuamemiliki keinginan dan kebutuhan masing-masing. Itu mengapa saya mencobamembuat seluruh kota ini bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” tutur WaliKota Risma.
Ia menceritakan dahulu saat pertama kali menjabat sebagaiwali kota tahun 2010, saat itu hampir 30 persen penduduk Surabaya tidak mampu.Di situlah Wali Kota Risma memulai mengatasi kemiskinan dengan menggerakkanmesin kedua, yakni para istri untuk berpenghasilan meskipun dari rumah. Darisitulah lahir program Pahlawan Ekonomi.
“Kita ajarkan mereka menghasilkan sebuah produk baik makananmaupun kerajinan tangan. Kemudian selang 5 tahun saya evaluasi ternyatahasilnya cukup bagus. Beberapa dari mereka pemasukannya sekitar Rp 1 miliar perbulan,” ungkapnya.
Selain itu, pergerakan ekonomi juga dilakukan wali kotaperempuan pertama di Surabaya ini khusus kalangan muda. Jika ibu-ibu melaluiPahlawan Ekonomi, maka yang muda-muda namanya Pejuang Muda. Selain itu, pemkotjuga membuat Koridor Co-working space yang menampung dan mengajak anak mudauntuk bersaing di era industri 4.0. “Saya gerakkan mereka (anak muda) untukmembuat startup agar bisa bersaing di industri 4.0,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Presiden UCLG Aspac ini pun juga memaparkanstrategi serta keberhasilannya dalam membangun infrastruktur, termasukpenanganan banjir, hingga bidang pendidikan. Bahkan, ia juga memastikan bahwaterkait pelayanan dan perijinan saat ini semuanya sudah lebih mudah dan cepat.Artinya segala macam perijinan bisa diakses melalui online.
“Hampir seratuspersen kami menggunakan elektronik. Perijinan kami hanya satu jam saja danlebih memudahkan masyarakat,” paparnya.
Setelah Wali Kota Risma memaparkan panjang lebar tentangberbagai hal yang telah dilakukan di Kota Surabaya, para peserta kemudianberebut mengacungkan pertanyaan di sesi tanya jawab. Tak sedikit dari merekamenyampaikan salut dan bangga kepada Wali Kota Risma atas kerja keras danrentetan prestasi yang telah diraihnya.
Sementara itu, salah satu peserta asal Negara MalaysiaBrigadir General, Khairul Azmizal Bin Ahmad Natal mengatakan bahwa Wali KotaRisma adalah bukti sosok pemimpin berhasil dalam melestarikan masyarakat yangbernaung di bawahnya. “Atas prestasi tinggi itu, Ibu Wali Kota Surabaya iniharus menjadi contoh dan menjadi pengalaman berharga bagi pemimpin masa depan,yakni peserta PPRA 60,” kata dia.(ist)