Pamekasan - Pembangunan gudang garam yang berlokasi di desa Bunderan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur dinilai janggal. Diungkapkan Anggota DPRD Pamekasan, Samsuri kejanggalan itu ditemukan saat DPRD melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak), beberapa hari lalu.
Salah satu dugaan kejanggalan diantaranya fasilitas kayu dan fasilitas tiang yang tidak memadai. "Gudang yang dibangun untuk menampung garam masyarakat itu dimungkinkan tidak mampu bertahan 1 tahun. Pertama dari fasilitas kayu dan fasilitas tiang yang tidak memadai,” jelas politisi PKB, Selasa (14/4/2020).
Padahal untuk membangun gudang itu, pemerintah harus menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,5 Milyar. Kata dia, seharusnya tidak perlu membangun gudang baru. Namun cukup memperbaiki bangunan yang sudah dibangun sejak 2013 tersebut.
“Itu kan dibangunnya pada anggaran 2013, jadi selama 7 tahun ini dibiarkan saja, seharusnya kan diperbaiki, bukan malah membuat yang baru,” ucapnya.
Dari hasil sidak tersebut, Samsuri hanya menemukan sisa reruntuhan material bangunan. “Seperti genting, kayu, mesin, dan reruntuhan lainnya” ucapnya.
Sementara saat melakukan sidak tersebut, ia sempat meminta untuk dipanggilkan Kades dan Sekdes Bunderan. Namun, keduanya tidak bisa ditemui dengan alasan sedang berhalangan. (Wan)
.jpg)
.jpg)
