20 April 2025

Get In Touch

UB Gelar Wisuda Luring Pertama Selama Pandemi

Pelaksanaan wisuda secara langsung yang pertama kali oleh Universitas Brawijaya.
Pelaksanaan wisuda secara langsung yang pertama kali oleh Universitas Brawijaya.

MALANG (Lenteratoday) - Universitas Brawijaya (UB) untuk pertama kali menggelar wisuda secara luring atau tatap muka sejak pandemic Covid-19, pada Sabtu (6/8/2022). Setidaknya ada 743 wisudawan yang mengikuti wisuda dengan protokol kesehatan ketat di gedung Samantha Krida tersebut.

Pelaksanaan wisuda ini sesuai dengan surat Edaran Rektor Nomor 7636/UN10/TU/2022 mengenai Perkuliahan Tahun Akademik 2022/2023 yang diselenggarakan secara Luring/Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik, Heri Prawoto Widodo, S.Sos., M.A.B., menuturkan, keputusan ini diambil dengan memperhatikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur, serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Berpedoman pada Surat Edaran tersebut, dan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang sudah terkendali, serta capaian vaksinasi yang sudah hampir menyeluruh, maka UB memutuskan wisuda dilakukan secara luring, meskipun baru diikuti 70 persen dari jumlah kapasitas, karena ini masih masa transisi,” terang Heri Prawoto Widodo, Sabtu (6/8/2022).

Pengambilan keputusan untuk melaksanakan wisuda secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan juga diungkap oleh dr. Fida Rahmayanti, MMRS., selaku perwakilan dari tim kesehatan.

"Lokasi pelaksanaan wisuda sebelumnya sudah ditinjau terlebih dahulu seperti ventilasi dan sirkulasi udara. Gedung Samantha Krida mempunyai ventilasi udara yang bagus karena ruangannya luas, atap tinggi, banyak jendela dan pintu" papar Fida.

Fida lebih lanjut juga menyebutkan bahwa ada beberapa aturan sesuai protokol kesehatan sebelum peserta memasuki ruang wisuda, yakni scan barcode dan dipastikan harus berwarna hijau (yang berarti tidak sedang terpapar Covid19), kemudian himbauan untuk tetap menjaga jarak serta peraturan untuk selalu memakai masker.

Sementara itu, salah satu wisudawan yang berasal dari Jombang yakni Alifah Davida menyampaikan rasa senangnya dapat mengikuti wisuda luring setelah tertunda dua tahun.

“Sebenarnya dua tahun lalu sudah mau wisuda tetapi tiba-tiba batal karena pandemi Covid-19, sehingga harus ikut wisuda online. Tetapi kampus memberikan opsi penundaan wisuda, jadi saya memutuskan untuk menunda supaya bisa mengikuti wisuda secara luring,” ungkap Alifah.

Diakhir, Alifah juga menceritakan sedikit pengalamannya menjadi student employee di Humas Rektorat UB, ketika masa penundaan wisuda luring.

“Senang dan bersyukur sekali dalam momen penantian wisuda offline ini saya sudah mendapatkan pengalaman kerja, juga sebagai pelipur sedih wisuda yang tertunda,” pungkas mahahiswi Vokasi UB yang mengambil jurusan Public Relation ini. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.