20 April 2025

Get In Touch

Plt Walikota Blitar Lounching Rumah Singgah Pemudik dan Gerakan Wajib Pakai Masker

Plt Walikota Blitar Lounching Rumah Singgah Pemudik dan Gerakan Wajib Pakai Masker

Blitar - Mengantisipasi pemudik dan mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di wilayahnya, Plt Walikota Blitar Santoso melounching Rumah Singgah Pemudik (RSP) dan Gerakan Wajib Pakai Masker.

Disampaikan Plt Walikota Blitar, Santoso sebelum Lounching Rumah Singgah Pemudik (RSP) dan Program Wajib Pakai Masker bersama Forkopimda yaitu hadir diantaranya Ketua DPRD Kota Blitar, Kajari Blitar, Dandim 0808, Danyon 511 juga penyerahan secara simbolis bantuan ribuan masker untuk warga terdampak penerima bantuan, Lansia dan personel pendukung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 (TNI-Polri, BPD, Dishub dan lainnya).

Bahwa menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat dan provinsi, untuk mengantisipasi pemudik yang rumahnya di Kota Blitar. "Disediakan tempat untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan mereka, apakah terindikasi Covid-19 atau tidak," ujar Santoso, Senin (13/4/2020).

Dijelaskannya Rumah Singgah Pemudik yang memanfaatkan Rumah Susun (Rusun) Batalyon 511 yang masih kosong ini, sengaja namanya bukan karantina agar lebih humanis. "Jadi pemudik baik dari luar daerah atau Pekerja Migran Indonesia (PMI), semuanya tidak terkecuali harus diperiksa kesehatannya di Rumah Singgah Pemudik ini," jelas mantan Sekkota Blitar ini.

Dimana setibanya di stasiun atau terminal, langsung dijemput dengan kendaraan yang sudah disediakan dibawa ke Rumah Singgah Pemudik berupa bangunan 3 lantai dengan 100 kamar. "Hanya dengan persiapan yang cepat 4-5 hari didukung oleh Kodim 0808, Batalyon 511, BPD, Dinkes dan pihak terkait lainnya sudah bisa digunakan mulai hari ini," terang Santoso.

Rumah Singgah Pemudik, rencananya akan disiapkan di 3 lokasi pada tiap kecamatan di Kota Blitar. Diungkapkan Santoso meskipun himbauan tidak mudik sudah disosialisasikan, tetap wajib dilakukan pendataan pemudik by name by addres. Mulai dari RT, RW ke kelurahan sampai kecamatan. Adapun sesuai data yang masuk terakhir, total jumlah pemudik ke Kota Blitar mencapai sekitar 600 orang termasuk 24 orang PMI dari Singapura, Taiwan, Hongkong dan Malaysia.

"Jadi setelah diperiksa oleh petugas kesehatan dari RSUD Mardi Waluyo, kalau terindikasi Covid-19 dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.

Kalau belum positif namun ada gejala, misal ODR atau ODP bisa dirujuk ke RS lain di Kota Blitar. "Kalau yang positif memang harus dirawat di RS rujukan yaitu RSUD Mardi Waluyo, kalau yang ringan atau tanpa gejala bisa karantina mandiri di rumah selama 14 hari," pungkas Santoso dilanjutkan melounching Rumah Singgah Pemudik dan Gerakan Wajib Pakai Masker di halaman Rusun 511 Jl. Sumba Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Sanan Wetan Kota Blitar. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.