22 April 2025

Get In Touch

Dua Anggota Keluarga Awasi Langsung Otopsi Brigadir J

Keluarga almarhum Brigadir Polisi Yoshua Hutabarat di TPU Sungai Bahar Unit 1, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebelum makam itu dibongkar, Rabu (Ant)
Keluarga almarhum Brigadir Polisi Yoshua Hutabarat di TPU Sungai Bahar Unit 1, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebelum makam itu dibongkar, Rabu (Ant)

JAMBI (Lenteratoday) -Ketua Tim Dokter Forensik otopsi jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat mengaku pertama kali melakukan otopsi tetapi diawasi keluarga secara langsung.

Pengawasan otopsi dari pihak keluarga dibenarkan oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.

Dia mengaku sengaja menunjuk dua anggota keluarganya yang memiliki latar belakang kesehatan untuk ikut mengawasi proses otopsi anaknya.

"Kita tunjuk pemilik klinik Hidayah, Ibu Bidan Herlina Hidayah Lubis dan Dokter Spesialis Martina Rajaguguk, untuk mewakili keluarga mengawasi proses otopsi," kata Samuel, Rabu (27/7/2022).

Samuel mengatakan, penunjukkan kedua anggota keluarganya untuk ikut mengawasi otopsi Brigadir J merupakan hasil kesepakatan antara keluarga dengan tim dokter forensik.

Awalnya, keluarga ingin terlibat langsung dalam mengawasi proses otopsi.

Namun kode etik kedokteran menyatakan, yang bisa berada di ruang otopsi hanyalah orang yang memiliki keahlian di bidang medis atau kesehatan. Karena alasan ini, diputuskan dua anggota keluarga yang memiliki latar belakang kesehatan untuk terlibat dalam otopsi.

Saat ditanya apa pihak keluarga tidak percaya dengan kinerja dokter forensik yang akan bekerja independen dan parsial, Samuel menggelengkan kepala.

"Kita bukan tidak percaya, bahkan kita sangat yakin mereka akan independen. Tapi untuk mendukung judul (keinginan) independen ini, maka kita tunjuk keluarga untuk mengawasi," kata Samuel.

Meksipun belum menerima laporan dari pengawas otopsi keluarga, Samuel merasa senang, karena tim dokter forensik sangat terbuka bahkan telah menerima seluruh masukan keluarga terkait bagian-bagian dari tubuh yang harus menjadi fokus otopsi.

"Ya terima kasih kepada Pak Jokowi, Pak Kapolri, sudah mendukung keluarga kami, dalam mencari keadilan. Saya merasa proses otopsi sudah sangat transparan dan terbuka," kata Samuel.

Tekait hasil otopsi, Samuel telah menyerahkan kepada Tuhan dan meyakini tim dokter forensik sangat jujur dan independen.

Baru pertama kali otopsi diawasi keluarga

Sementara itu, Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto menuturkan baru pertama kali, ada pengawas saat proses otopsi.

"Ada hal tidak biasa. Ini pertama kali proses otopsi disaksikan (perwakilan) keluarga," kata Ade dalam konferensi pers di RSUD Sungai Bahar.

Ade yang didampingi Komnas HAM dan Kompolnas mengatakan dalam proses otopsi, ada perwakilan keluarga Brigadir J yang menyaksikan secara langsung, padahal sebelumnya tidak pernah hal itu terjadi.

Walaupun ada hal tak biasa selama proses autopsi, Ade tidak mempersoalkannya. Dia berpendapat hal itu merupakan bagian dari keterbukaan mereka, sehingga independensi mereka dapat tetap terjaga.

"Mereka bisa melihat kami bekerja secara independen dan imparsial. Jadi kami bisa menyampaikan kepada pihak keluarga apa saja yang terjadi saat proses otopsi," jelasnya.

Sebelum melakukan autopsi ulang, Ade mengaku tim dokter forensik telah bertemu dengan keluarga Brigadir J. Pada pertemuan itu pihak keluarga menyampaikan banyak masukan mengenai tempat atau bagian tubuh yang diduga dianiaya.

"Kemarin kita melakukan pertemuan dengan keluarga informasi terkait ada masukan keluarga bahwa ada beberapa tempat atau dicurigai keluarga sebagai ada perlukaaan lain selain luka tembak, itu lah yang akan kita konfirmasi, kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh seperti biasa, fokus kami sesuai masukan keluarga," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, makam Brigadir J telah dibongkar pada pukul 07.30 WIB dan peti jenazah berhasil diangkat sekitar pukul 08.30 WIB dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Proses otopsi berlangsung selama enam jam, terhitung sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Selain proses otopsi yang terbuka untuk keluarga, jenazah Brigadir J juga dimakamkan sscara kedinasan sesuai permintaan keluarga (*)

Sumber: Kompas|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.