
Surabaya – Sampai Sabtu (11/4/2020) ada dua kabupaten Jawa Timur yang status petanya masih hijau. Artinya, di dua daerah itu belum ada pasien dalam pengawasan dan terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Kedua kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Sampang dan Sumenep, keduanya berada di Pulau Madura.
Melihat hal itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan video conference dengan dua bupati tersebut. Dari video conference ini diketahui "resep" hingga mereka mampu bertahan dari penyebaran virus corona.
Bupati Sumenep, AbuyaBusyro Karim dalam video conference itu menjelaskan bahwa langkah yang pertamadilakukan adalah melaksanakan aturan yang ada. Kemudian pihaknya juga melakukanscreening ketat pada semua kedatangan. Upaya screening dilakukan pada setiaptitik masuk dengan menempatkan penjagaan dengan cek kesejatan.
“Dari pagi jam 7 sampai jam 2 siang sudah ada 900 sekianlebih (pendatang). Diantara yang mudik dan juga yang dari Sampang atau Pamekasan.Semua yang masuk ke Sumenep diperiksa,” papar Busyro ke Gubernur Jatim KhofifahIndar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
Selain itu, lanjut Busyro, pihaknya terus menerus melakukan sosialisasipada warganya untuk menumbuhkan kesadaran supaya menerapkan social distancingdan physical distancing. Sosialisasi selain melibatkan Forkompimda juga menggandengpara tokoh-tokoh masyarakat. Diantaranya dengan menjelaskan bahwa pestapernikahan itu dilarang.
Dia juga menandaskan bahwa saat ini sudah banyak desa desayang menerapkan siaga covid-19. Demikian juga dengan pengadaan masker yanglangsung dikelola oleh masyarakat desa setempat. “Anak anak muda yang mebuatmasker dan juga melakukan bilik sterilisasi juga. Saat ini, dimana-mana pastiada itu dan di Kangean juga sudah kami siapkan,” tandasnya.
Pihaknya juga sempat melakukan isolasi terhadap 82 orang.Untuk melakukan isolasi bukan tanpa kendala, sebab ada orang yang menolak untukdiisolasi. “Seperti biasa, ada yang menolak, tinggal bagaimana cara kitaberkomunikasi, tentu melalui desa-desa,” katanya.
Sementara itu, Gubernur juga meminta “resep” dari BupatiSampang, Slamet Junaidi dimana daerahnya masih bertahan pada zona hijau. “Sore inikami masih di lapangan, dan kita di hutan mobil kita lagi mogok di tengahhutan. Informasinya ada warga kita yang mau hajatan dan kita datangi dan Alhamdulillahmerka sadar dan diurungkan acara pernikannya,” katanya menjawab sapaan dariGubernur Jatim.
Kemudian, Junaidi menerangkan bahwa untuk mengantisipasipenyebaran covid-19 ini, pihaknya bergerak siang malam, bahkan sampai subuh.Diajuga menandaskan bahwa setiap hari harus mempunya data valid berapa ODR(orang dengan resiko) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Sampang. “Senin kitapanggil seluruhnya, termasuk kepala Puskesmas, Pustu dan Polindes. Berapa sebenarnyadata ODR yang masuk. Hari ini, sudah 10 ribu lebih,” katanya.
Dia juga mengatakan, langkah yang tak kalah penting adalahturun langsung ke bawah sampai ke desa –desa. Langkah itu untuk memonitoring isolasidan berapa ODR disana. Dia ingin memastikan bahwa mereka yang ODR telahmelakukan isolasi diri dan jangan sampai keluar rumah. “Ada pun ODP yang di Sampangini kita selalu monitoring ke bawah, siang malam forkompimda sampai ke desa dangugus tugas kami sampai ke desa,” jelasnya.
Sampang juga sudah mengintruksikan pada seluruhmasyarakatnya untuk memakai masker. Disatu sisi, pengadaan masker juga dikeloladan dibuat oleh masing masing desa. Hal itu diharapkan akan terjadi perputaranuang di dalam Sampang sendiri.
“Saya perintahkan Kepala Desa untuk alokasi ADD (Alokasi Dana Desa) untuk pembuatanmasker. Kalau di desa tidak ada pengrajin masker, boleh ke desa sebelahnya, kalautidak ada maka koordinasi kecamatan. Kalau tidak ada (di kecematan) makakoordinasi di Kabupaten, dan Alhamdulillah desa antusias masalah maskertersebut,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut Junaidi, sudah ada 10.000 lebihorang yang mudik ke Sampang. Merka mudik dari berbagai daerah dan negara,kebanyakan dari Malaysia. Upaya pencegahan pun segera dilakukan mereka merekayang datang ini menjadi perioritas screening. “Mereka yang memang asalnya dariluar negeri, ada dari Belanda, Spanyol, Amerika dan Malaysia. Kami datangi kerumah mereka untuk melakukan monitoring,” jelasnya.
Bahkan dari hasil tracing yang dilakukan, mendapati adasalah satu petugas kesehatan di Sampang yang sempat ikut pelatihan di AsramaHaji beberapa waktu lalu. Namun dari hasil tracing tersebut diketahui bahwa orangtersebut langsung ke Malang setelah dari Surabaya. Kemudian dari Malanglangsung ke Pamekasan tidak boleh ke Sampang lagi.
“Kemarin sudah kita swab, karena domisinya di Pamekasn, makakami koordinasi dengan Pamekasan. Hasilnya dia positif di Pamekasan, jadi tidaksampai masuk ke Sampang. Sempat kami inta tracing perjalanannya, ternyata tidaksampai ke Sampang,” tandasnya.
Untuk diketahui, selian dua daerah tersebut yang masihberstatus hijau, juga ada empat daerah lain di Jatim yang berstatus kuning. Artinyasampai saat ini empat daerah itu belum didapati warganya terpapar atau terkonfirmasipositif virus corona. Empat daerah tersebut yakni Kota Mojokerto, KabupatenMojokerto, Kota Madiun, dan Kabupaten Ngawi. (ufi)