
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Di masa sekarang ini, minat baca sudah sangat menurun, khususnya pada generasi muda. Ini disebabkan karena keberadaan 'Smart Phone' sudah menggantikan buku.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, mengatakan menurunnya minat baca pada generasi muda ini harus mendapat perhatian dan segera diupayakan cara untuk meningkatkan kembali minat baca pada masyarakat.
"Dengan gemar membaca, masyarakat akan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan, selain itu sangat berperan dalam membentuk pola pikir manusia," papar Norhaini, Selasa (19/7/2022).
Sementara itu ia menerangkan bahwa buku tidak akan memberikan efek negatif, lain halnya dengan perangkat komputer ataupun 'Smart Phone' yang bisa membawa dampak negatif bagi penggunanya apabila tidak diawasi dan dibatasi.
Di satu sisi Norhaini mengatakan, kita harus berkaca pada negara maju, seperti di negara- negara Eropa, Amerika juga Jepang. Di tengah zaman yang sudah maju ini, mereka tetap membiasakan dan meluangkan waktu untuk membaca, baik di perjalanan maupun saat bersantai di rumah.
"Di negara maju, mereka menguasai dan beradaptasi dengan teknologi, namun kebiasaan membaca tidak pernah mereka tinggalkan," jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan, yang dikhawatirkan dengan rendahnya minat baca, pada akhirnya akan berdampak pada kurangnya pemahaman terhadap pentingnya aspek budaya dan kearifan lokal.
Tidak hanya itu, Norhaini menambahkan, jika kita tidak membatasi dan membiarkan generasi muda banyak menghabiskan waktu dengan gawai elektronik atau 'Smart Phone', akan membuat kecanduan, ketergantungan, minim sosialisasi, dengan kata lain merusak mental generasi muda. Sedangkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan rendah karena lebih banyak mengakses game, hiburan, sosial media, bahkan situs- situs terlarang.
"Harapannya Pemerintah Daerah bisa memperhatikan masalah ini, membuat suatu program membudayakan kembali gemar membaca pada masyarakat, demi menciptakan generasi muda yang cerdas, berwawasan, memiliki mental yang sehat, yang menghargai budaya dan kearifan lokal," pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati