20 April 2025

Get In Touch

Mas Dhito Minta FKUB Bantu Cegah Potensi Gesekan Umat Beragama

Mas Dhito (duduk sendiri sebelah kanan) saat berdialog dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri .
Mas Dhito (duduk sendiri sebelah kanan) saat berdialog dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri .

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri membantu pemerintah menangani persoalan di masyarakat yang berpotensi menimbulkan gesekan umat beragama. Tak hanya antar-umat beragama, gesekan sesama umat diharapkan dapat termonitor dan diselesaikan dengan baik.

"Kejadian-kejadian yang dapat membuat gesekan harapannya dapat termonitor FKUB, dan tertangani dengan cepat," kata Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Handindhito, Jumat (15/7/2022).

Mas Dhito mengakui, pihaknya beberapa kali mendapat laporan kejadian berpotensi menjadi gesekan. "Harapan kepada FKUB ini cukup besar karena berbicara kerukunan umat, tingkat kesensitifannya tinggi," imbuh Mas Dhito.

Menyikapi permintaan Mas dhito, Ketua FKUB Kabupaten Kediri, David Fuadi menyatakan pihaknya sejauh ini melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga kerukunan umat beragama. Termasuk pula, mengadakan seminar bahaya radikalisme dengan mengundang pemuka agama di tiap kecamatan.

Gus David, panggilannya tak menampik ada beberapa kejadian bila tidak ditangani cepat bisa berpotensi gesekan. Seperti kejadian kerusakan tempat ibadah di Tarokan, begitu ditelusuri diketahui kerusakan diakibatkan tindakan umatnya sendiri.

Kemudian, di Grogol kerusakan bagian dari tempat ibadah. Ketika ditelusuri kerusakan karena ketidaksengajaan anak kecil saat tengah bermain. Dua kejadian itu pun dapat tertangani dan tidak menjadi benih gesekan. "Saat ini kami tengah menyelesaikan masalah pembangunan masjid di Gurah dimana ada pro kontra," bebernya.

Persoalan muncul karena, proses perizinan pembangunan untuk Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Namun, begitu proses pembangunan diketahui untuk masjid sehingga mendapatkan penolakan sebagian warga karena di daerah itu sudah ada dua masjid.

"Bagaimanapun tempat ibadah itu harus dapat menjaga ketenteraman masyarakat sekitar, karena ada penolakan, kita tidak rekomendasikan pembangunan masjid itu," bebernya.

Berkaca dari persoalan yang muncul, Gus David mengakui FKUP, akan lebih insentif mengadakan kegiatan sosialisasi pembangunan tempat ibadah. Hal itu sangat penting karena banyak masyarakat yang belum mengetahui prosedur pembangunan tempat ibadah. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.