01 May 2025

Get In Touch

Wali Kota Abu Bakar : Persoalan Sampah di Kota Kediri Perlu Dibicarakan Holistik

Walikota Abu Bakar saling bertukar cinderamata dengan Komisi D DPRD Provinsi Jatim.
Walikota Abu Bakar saling bertukar cinderamata dengan Komisi D DPRD Provinsi Jatim.

KEDIRI (Lenteratoday) - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (7/7/2022). Kunjungan kerja dipimpin Wakil Ketua Komisi D, Muhammad Ashari, membahas tindak lanjut persiapan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional di Kabupaten/Kota Kediri.

Wali Kota Abu Bakar menyatakan sudah lama menunggu kehadiran DPRD Provinsi Jawa Timur. Di Kota Kediri ini memiliki kira-kira 300.000 penduduk. Dari sekian ribu penduduk tersebut kalau dihitung masalah sampah, jalan dan segala macam itu tidak ada kendala.

Namun, karena Kota Kediri ini hub atau berada di tengah daerah sekitar sehingga yang beredar di Kota Kediri dari pagi sampai malam berdasarkan data statistik penduduk capai sekitar 2,5 juta orang. “Memang andalannya di Kediri ini tidak hanya multiplier effect dari Gudang Garam, tapi juga banyak perdagangan dan jasa,” ujar Wali Kota.

“Ditambah lagi dengan pendidikan, apalagi ada dua kampus negeri terbaik juga berdiri di sini seperti Universitas Brawijaya dan Polinema. Mahasiswanya juga semakin bertambah sehingga ada hal yang sangat krusial yang menjadi tanggung jawab kita bersama yaitu sampah,” tambah Wali Kota.

Menurut Wali Kota, masalah sampah di Kota Kediri ini diperkirakan bertambah dengan rencana berdirinya tol yang memotong TPA, sehingga TPA ini tidak bisa digunakan kembali. Hal itu yang menjadi kendala bagi Pemkot Kediri sehingga terus menjalin komunikasi dengan pihak pemrakarsa jalan tol agar pembangunan jalan tol bisa dilaksanakan setelah pembangunan TPA selesai. Dimana rencananya Sistem pengelolaan sampah di TPA tersebut gunakan sistem sanitary landfill.

Kota Kediri juga sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah 3R (Reuse, Reduse, Recycle) sudah ada sejak dulu. Walikota Kediri mengungkapkan walaupun sampah-sampah ini sudah diolah sedemikian rupa menjadi barang miliki nilai jual, masih tidak cukup mengurangi jumlah sampah tetap banyak.

Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar menuturkan persoalan sampah tersebut perlu dibicarakan secara holistik. Apalagi ke depan Kediri akan dibangun bandara dan jalan tol, sehingga ini akan menimbulkan masalah besar bila tidak segera ditindaklanjuti. Ditambah lagi, akan banyak orang berkunjung di Kediri ini untuk melakukan kegiatan perdagangan dan lainnya.

Ditambahkan, Provinsi Jawa Timur harus segera membuat TPA regional karena kalau ditunda kapasitas TPA sampah sudah tidak muat lagi. Kita sudah upayakan “Ada TPS 3R sudah kita sediakan di setiap kelurahan. Ada 8 shelter sampah yang ada di masyarakat tapi juga masih meninggalkan residu sehingga sampah tetap harus dibawa ke TPA,” kata Wali Kota.

“Tiap tahun sampah terus bertambah karena peredaran masyarakat yang ada di Kediri ini sangat besar sekali. Saya berharap ini bisa terwujud segera sehingga kita bisa bangun ekonomi di Kediri dan sekitarnya lebih maju lagi,” tutup Wali Kota Kediri.

Di akhir kunjungan kerja ini, juga dilakukan pertukaran cinderamata antara Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Kediri.

Turut hadir menerima kunjungan kerja ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri Endang Kartika Sari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti.

Selain anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, tampak ikut dalam rombongan staf Bappeda Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.