JOMBANG (Lenteratoday) – Upaya penjemputan paksa tersangka MSAT mendapat perlawanan dari massa pendukung tersangka. Akibatnya, puluhan orang pendukung MSAT tersebut diamankan polisi lantaran menghalangi upaya jemput paksa polisi di Pesantren Shiddiqiyyah, Kamis (7/7).
Mereka digelandang dengan menggunakan tiga truk polisi dan Satpol PP ke Mapolres Jombang, Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan.
"Kami memilah-milah mana santri dan mana yang bukan santri, dan kami sudah angkut tiga truk dan belum data jumlahnya. Nanti akan kita data ke Polres kita akan periksa semua," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
Dirmanto mengatakan mereka yang digelandang ini adalah simpatisan MSAT yang menghalangi upaya penangkapan oleh petugas. Ada juga massa dari luar daerah.
"Ini yang menghalangi tadi, dan ada juga sukarelawan, karena ada sukarelawan juga yang dari luar daerah, jumlahnya kita data," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa polisi akan menindak tegas siapapun pihak yang menghalangi-halangi upaya penjemputan paksa terhadap MSAT. Hal itu sebagaimana aturan hukum yang berlaku.
Di saat yang sama, Dirmanto mengatakan saat ini pihaknya sedang menyisir dan menggeladah beberapa lokasi di dalam Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso Jombang, tempat MSAT bersembunyi.
"Kami masih melakukan penggeledahan di beberapa gedung, karena di dalam luas sekali. Gedung, kamar-kamar kami periksa semua. Mudah-mudahan waktu dekat kami bisa menemukan DPO," kata Dirmanto.
"Masih dalam pencarian di dalam pondok," tambahnya.
Pagi ini polisi kembali melakukan upaya jemput paksa terhadap seorang anak kiai di Jombang, tersangka kasus pelecehan seksual santriwatinya sendiri, MSAT, di Jombang.
Ratusan personel gabungan Polres Jombang dan Polda Jawa Timur serta pasukan Brimob dikerahkan mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang, tempat DPO berada.
Pasukan bersenjata lengkap dilaporkan mulai merangsek lokasi sekitar Pukul 7.30 WIB dan 08.40 WIB. Akibatnya jalan sekitar pesantren yakni Jalan Raya Ploso, Jombang pun ditutup.
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
.jpg)
