
LUMAJANG (Lenteratoday) – Nama Thoriqul Haq jelas sudah tidak asing di masyarakat khususnya bagi warga Lumajang. Betapa tidak, sejak 24 September 2018 lalu, dia resmi menjadi Bupati Lumajang. Berbagai kebijakan untuk menjadikan Lumajang lebih baik telah dicetuskan.
Namun, siapa yang menyangka jika bupati muda yang energik dan nyentrik ini adalah penggemar motor vespa. Ketika Lenteratoday pun tak sengaja mengatahui kegemaran bupati yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim ini. Ketika itu, Lenteratoday berkesempatan mampir ke Pendopo Arya Wiraraja, bupati yang akrab dengan panggilan Cak Thoriq ini mengajak Lenteratoday melihat taman yang ada belakang pendopo.
Taman yang cukup asri, rumput hijau dan tanaman hias yang begitu segar. Di sudut taman terdapat meja kursi yang sangat nyaman. Duduk di tempat ini pun langsung meninggalkan kesan bahwa sebenarnya taman berada di area pendopo. Tak lama kemudian, Cak Thoriq kembali mengajak keliling. Mata pun langsung tertuju pada sebuah garasi di samping taman.
Di dalam garasi yang berukuran sekitar 4 meter kali 7 meter itu berjajar rapi sepeda motor vespa. Ya setidaknya ada hampir selusin motor vespa mulai dari vespa tua hingga keluaran yang paling baru. Vespa-vespa ini terlihat sangat terawat, catnya mulus karena memang hasil cat ulang, joknya juga baru, bahkan semua nopolnya masih hidup.
Ternyata, kegemaran Cak Thoriq tergadap vespa sudah sudah dia rasakan sejak duduk dibangku kuliah. Ketika itu, bupati kelahiran tahun 1977 ini sering pinjam motor vespa milik temannya. “Waktu kuliah punya teman yang punya vespa, sering tak pinjem,” ceritanya.
Waktu dia sudah punya keinginan untuk memiliki motor vespa, namun apa daya kemampuan yang belum mengizinkannya. “Waktu itu pingin, tapi kan kita mahasiswa. Tercapai keinginan baru ketika di Dewan (DPRD Jatim) tahun 2010 dan itu belum ramai vespa,” katanya.
Sejak saat itu, dia mulai mengkoleksi vespa dari berbagai jenis dan tahun. Bahkan dari deretan vespa yang ada di garasi tersebut, ada satu vespa keluaran tahun 1962. Vespa ini pun menjadi salah satu vespa favoritnya.
Lantas apa yang membuat Cak Thoriq begitu cinta dengan vespa ini, jawabannya pun cukup mengejutkan. “Ini yang paling favorit, karena semok tempongnya, kita sering menyebutnya di Lumajang itu mendol, asli tahun 62,” katanya.
Memang motor vespa yang dijuluki mendol ini terlihat lebih semok dibandingkan dengan vespa jenis lainnya. Padahal dari sisi ukuran bodinya tak jauh beda dengan vespa vespa koleksi Cak Thoriq lainnya. Si Semok ini juga yang pernah diajak Cak Thoriq touring dari kota ke kota. Dan yang paling jauh pernah dibawa sampai Jombang.
Bagi Cak Thoriq, motor vespa cukup istimewa dibandingkan dengan motor lainnya. Motor ini pun banyak membawa kesan. “Yang paling berkesan ketika pakai vespa itu kalau macet kalau. Tidak pernah mogok, dia tidak bisa mendapat (kesan) sepenuh hati dengan vespa. Tidak bisa ngresiki busine, trus nyebul-nyebul huf huf, itu penting itu,” ceritanya.
Satu lagi yang membuat Cak Thoriq jatuh cinta dengan vespa. Baginya, vespa itu semakin tua maka akan semakin menarik dan akan semakin dicari orang. “Kalau ditanya enak maka antara vespa lama dengan vespa baru, ya jelas jawabannya vespa baru. Tinggal tarik gas jalan, gak mogok, nyaman. Tapi kesannya beda dengan vespa lama. Mogok itulah yang paling berkesan,” lanjutnya.
Terlebih lagi, para pemilik vespa ini seakan ada kode etik tersendiri. Tingkat persaudaraan mereka sangat kuat. “Ketika kita berkendara vespa dan ada vespa lain yang mogok, maka kita wajib berhenti, ikut memperbaiki. Itulah persudaraan yang sangat kuat,” katanya.
Cak Thoriq pun semakin bangga dengan vespa dengan adanya Vespa World Day di Bali. Dimana para pecinta vespa dari berbagai penjuru akan kumpul di tempat itu. Cak Thoriq pun ikut melepas komunitas vespa Lumajang untuk mengikuti acara tersebut. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi