Dimentori Sutradara Sexy Killers Dandy Laksono, 40 Jurnalis Perempuan se-Indonesia Ikuti Pelatihan Liputan Investigasi

SURABAYA (Lenteratoday) - Tak kurang dari 40 jurnalis perempuan dari seluruh wilayah di Indonesia mengikuti pelatihan liputan investigasi yang diadakan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia. Pelatihan ini dimentori Dandy Laksono, jurnalis senior yang menyutradarai film dokumenter berbasis liputan investigasi Sexy Killers. Pelatihan ini digelar secara daring pada Sabtu dan Minggu (4-5/6/2022).
Dalam pelatihan tersebut, para jurnalis tidak hanya mempelajari berbagai teknik dari liputan investigasi, namun juga mendapat arahan lengkap mengenai cara melakukan liputan investigasi dengan aman. Selanjutnya, pada sesi akhir, digelar diskusi yang membahas beragam TOR atau kerangka acuan kerja liputan yang digagas para peserta.
Ketua FJPI Uni Lubis mengatakan, pihaknya sangat mendukung para jurnalis dalam FJPI ini untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik dengan liputan investigasi yang berkualitas. Bentuk liputan investigasi ini bila dimanfaatkan dengan tepat akan membantu para jurnalis untuk menyampaikan kebenaran, dan memperjuangkan harkat perempuan di tengah masyarakat.
“Kami sangat mendukung teman – teman untuk melakukan liputan investigasi ini, namun terpenting harus memahami dahulu pola kerja untuk bisa melakukan dengan baik dan aman. Terutama juga dalam upaya membela hak – hak kaum perempuan yang terampas, yang termarginalkan, maupun untuk membela kepentingan masyarakat secara umum,” ucapnya.
Sementara Dandy Laksono sendiri mengakui, liputan jenis ini memang tidak mudah dilakukan. Karena itu, perencanaan yang dilakukan harus sangat terencana dengan rapi. Namun liputan investigasi ini juga benar –benar liputan yang sarat dengan bukti otentik dan daya analisa yang mumpuni.
“Memang tidak mudah melakukan liputan investigasi. Karena itu harus ada perencanaan yang jelas, rapi dan mendetail,” ujar Dandy.
Namun tidak semua jurnalis bisa melakukan liputan investigasi. Menurut Dandy, mengerjakan liputan semacam ini diawali dengan ‘panggilan hati’. “Memang melakukan liputan investigasi itu bagi saya seperti ‘panggilan hati’. Tidak semua jurnalis bisa melakukan ini. Karena itu, kenali dulu diri kita, apakah kita ada ‘panggilan’ ini,” tuturnya.
Namun Dandy juga mengaku salut dengan semangat 40 jurnalis perempuan dalam mengikuti sesi demi sesi pelatihan dua hari tersebut. Dirinya berharap, para jurnalis dapat bekerja dengan maksimal tanpa mengabaikan faktor-faktor lain yang berperan sangat penting untuk keamanan diri sendiri dan tim peliput.
Reporter : Endang Pergiwati | Editor : Arifin BH