
JAKARTA (Lenteratoday) –Wabah cacar monyet atau monkeypox tidak hanya terjadi di Inggris. Tapi juga ditemukan di negara anggota Uni Eropa (UE) yakni Portugal, dan Spanyol.
Dikutip dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Jumat (20/5/2022), pada 18 Mei 2022, Portugal melaporkan lima kasus cacar monyet yang dikonfirmasi, dan lebih dari 20 kasus yang dicurigai.
Semua kasus adalah pria muda, dan semuanya di Lisbon dan Tagus Valley. Spanyol juga telah melaporkan delapan kasus yang dicurigai cacar monyet.
Kasus pertama cacar monyet dilaporkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada 7 Mei dan diyakini kasus impor.
Pada 14 Mei 2022, dua kasus lagi diidentifikasi di Inggris, keduanya tinggal di rumah yang sama, tetapi tanpa riwayat perjalanan baru-baru ini dan tidak ada kontak dengan kasus yang dilaporkan pada 7 Mei.
Empat kasus selanjutnya dikonfirmasi oleh UKHSA pada 16 Mei, juga tanpa riwayat perjalanan baru-baru ini ke daerah endemik, dan bukan merupakan kontak dari kasus yang dilaporkan pada 7 dan 14 Mei.
Penularan dan gejalanya
Monkeypox adalah penyakit virus. Penularan ke manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, atau dengan bahan tubuh manusia yang mengandung virus.
Penularan antar manusia sebagian besar terjadi melalui tetesan pernapasan. Virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui cairan tubuh, bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi.
Gejalanya: demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan. Ruam biasanya berkembang.
Ini sering dimulai pada wajah, dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk alat kelamin.
Sebagai catatan, kasus yang baru-baru ini terdeteksi di antara LSL telah melaporkan lebih banyak lesi di area genital.
Ruam melewati tahap yang berbeda, dan dapat terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng, yang kemudian rontok. Perbedaan penampilan dari cacar air atau sifilis adalah evolusi lesi yang seragam.
Masa inkubasi biasanya 6 sampai 16 hari tetapi bisa sampai 21. Ketika keropeng jatuh seseorang tidak lagi menular.
Dikutip dari laman kemenkes.go.id, Jumat (20/5/2022), berikut fakta penting cacar monyet yang patut Anda tahu.
Apa itu Monkeypox
Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).
Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Mengapa dinamakan Monkeypox
Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).
Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Hewan apa saja yang dapat menularkan
Di Afrika, infeksi monkeypox telah ditemukan pada banyak spesies hewan, di antaranya monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).
Negara yang sudah terjangkit Monkeypox
Kasus pada manusia pertama kali tercatat tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Lalu, tahun 2003 Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.
Selanjutnya tahun 2017 muncul kejadian luar biasa monkeypox di Nigeria. Tahun 2018 Inggris dan Israel juga melaporkan adanya kasus monkeypox. Dan di Singapura pada bulan Mei 2019 bahwa ada seorang warga negara Nigeria yang menderita
monkeypox saat mengikuti sebuah lokakarya, 23 orang yang kontak erat dikarantina untuk pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut.
Saat ini diketahui wilayah terjangkit monkeypox secara global adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan)*
Sumber: Bisnis|Editor: Arifin BH