
Blitar - Guna menangani penyebaran dan dampak Virus Corona (Covid-19), Pemerintah Kota Blitar menggelontor anggaran Rp 15 miliar untuk pembelian alat penunjang medis dan bantuan sembako warga yang terdampak.
Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Plt Walikota Blitar, Santoso jika tahap awal ini pemkot menggeser atau mengalihkan semua anggaran terkait peringatan Hari Jadi Kota Blitar Ke-114 dan pos anggaran lain. "Semua anggaran yang tidak mendesak, dialihkan difokuskan untuk menangani Covid-19 secara tuntas dan jumlahnya sekitar Rp 15 miliar," tutur Santoso.
Dijelaskannya, anggaran itu tadinya disiapkan untuk berbagai kegiatan memperingati Hari Jadi Kota Blitar ke-114 pada April 2020, namun semua kegiatan perayaan yang umumnya pengumpulan massa itu dibatalkan. "Angka Rp 15 miliar itu untuk tahap awal, memenuhi kebutuhan yang mendesak saat ini. Kalau jumlah kebutuhannya nanti, pasti jauh kebih besar," jelasnya.
Adapun kebutuhan yang mendesak dan harus dipenuhi saat ini diungkapkan Santoso diantaranya peralatan penunjang medis seperti Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis, masker, sarung tangan, handsanitizer dan desinfektan. Untuk sterilisasi, penyemprotan yang terus dilakukan menyeluruh di seluruh wilayah Kota Blitar sampai perkampungan.
"Termasuk tempat cuci tangan dengan air mengalir, engkap dengan sabunnya," ungkap pria yang maju lagi sebagai Walikota Blitar ini.
Selain melawan Covid-19, dampak ekonomi terhadap masyarakat kecil juga harus diperhatikan. Seperti buruh/pekerja harian, tukang becak dan PK5 yang tidak bisa bekerja. "Kami akan memberikan bantuan dalam bentuk sembako," tandas Santoso.
Ditambahkan Santoso, jika pemberian bantuan sembako pada warga Kota Blitar yang terdampak Covid-19 tersebut, rencanya pada April 2020 ini.
"Secepatnya, setelah data dari kelurahan, kecamatan, dinsos dan pihak terkait lengkap dan terbaru sesuai kondisi dilapangan," imbuhnya. (ais)